Daily Archives: Minggu, 9 Desember 2007

Waktu Musim Panas (Daylight Savings Time)

Tabel Perbedaan Waktu bulan Juli
Kota Waktu Lokal
Jakarta 12.00
London* 06.00
Paris* 07.00
New York* 01.00
Sydney 15.00
Tabel Perbedaan Waktu – Januari
Kota Waktu Lokal
Jakarta 12.00
London 05.00
Paris 06.00
New York 00.00
Sydney* 16.00

Keterangan:
*) = sedang mengalami musim panas

Sebenarnya tabel di atas mau saya gantikan dengan sebuah applet yang menunjukkan perbedaan waktu yang berubah-ubah di musim panas dan di musim dingin antara WIB dengan beberapa tempat di dunia, namun karena WP tidak bisa menerima sebuah applet maka dengan sangat menyesal saya gantikan dengan tabel manual di atas. Yah, tak mengapa ya, yang penting informasinya tertangkap. Lantas apa yang mau saya tampilkan dalam tulisan kali ini? Ya, ini mengenai masalah perbedaan waktu yang seringkali ‘membingungkan’ buat sebagian orang Indonesia apalagi yang belum pernah lama in het buitenland wonen. Ya, ini masalah perbedaan waktu antara negara kita dan negara2 subtropis (barat) yang perbedaan waktunya dengan kita berubah sepanjang tahun.

Pada piala dunia 2006 lalu di Jerman, ada beberapa teman saya yang mempunyai seluruh jadwal pertandingan piala dunia yang disajikan dalam waktu lokal (waktu Jerman). Dengan melihat kepekan entah dari mana, mungkin dari buku agenda tahunan yang biasanya ada waktu dunianya atau mungkin dari atlas buatan Indonesia yang biasanya juga ada memuat waktu dunia atau entah dari sumber mana, mereka mengira bahwa perbedaan waktu di Jerman dengan WIB adalah enam jam, padahal seharusnya adalah cuma lima jam! Iya betul perbedaan waktu lokal di Jerman dengan WIB adalah 6 jam jikalau di Jerman tengah menggunakan waktu standardnya, namun karena pada saat piala dunia berlangsung sedang musim panas, maka di Jerman pada saat itu tengah menggunakan Waktu Musim Panas atau Daylight Savings Time, jadi perbedaanya cuma 5 jam saja.

Jadi apa itu Waktu Musim Panas atau Daylight Savings Time (DST) itu? Di Indonesia dan di kebanyakan negara2 Asia termasuk di Jepang, Korea dan China, walaupun mereka berada di kawasan subtropis tidak mengenal adanya DST. DST ini adalah memajukan jam mereka sebanyak (biasanya) satu jam dari waktu standard atau waktu normal, ini untuk memberikan efek seolah2 matahari terbenam satu jam lebih lambat. Walaupun DST ini diasosiasikan sebagai waktu musim panas, namun DST ini mulai berlaku pada saat musim semi dan berakhir pada awal musim gugur. DST diterapkan secara ekstensif di Amerika Utara (AS, Kanada dan Meksiko), negara2 Eropa, Australia dan Selandia Baru. DST ini biasanya mulai berlaku pada hari Minggu lewat tengah malam agar tidak banyak mengganggu aktivitas masyarakat. Di Amerika Utara dan Eropa DST dimulai pada pukul 2 dini hari (kecuali Inggris, Irlandia dan Portugal yang DST-nya dimulai pada pukul 1 lewat tengah malam). Di Amerika Utara DST dimulai pada hari Minggu ke-2 bulan Maret dan berakhir pada hari Minggu pertama bulan November. Sedangkan di Eropa DST dimulai pada hari Minggu terakhir di bulan Maret dan berakhir pada hari Minggu terakhir di bulan Oktober.

Contoh 1: Berlin, Jerman.
Awal DST untuk tahun 2007 ini: 25 Maret 2007 pukul 2.00 (hari Minggu terakhir bulan Maret)
Akhir DST untuk tahun 2007 ini: 28 Oktober 2007 pukul 3.00 (hari Minggu terakhir bulan Oktober)

Contoh 2: San Francisco, California, Amerika Serikat.
Awal DST untuk tahun 2007 ini: 11 Maret 2007 pukul 2.00 (hari Minggu kedua bulan Maret)
Akhir DST untuk tahun 2007 ini: 4 November 2007 pukul 2.00 (hari Minggu pertama bulan November)

Jadi misalkan di Berlin, Jerman pada tanggal 25 Maret 2007 setelah pukul 01.59 bukanlah pukul 02.00 melainkan langsung pukul 03.00 (jam dimajukan satu jam) jadi pada tanggal 25 Maret 2007 pukul 02.00 hingga pukul 02.59 tidak pernah ada di Berlin, Jerman dan juga di seluruh Eropa. Sebaliknya juga di Berlin, Jerman misalnya, pada tanggal 28 Oktober 2007, pada saat DST berakhir, setelah pukul 02.59 bukanlah pukul 03.00 melainkan kembali menjadi 02.00! (jam dimundurkan satu jam kembali) Jadi pada tanggal 28 Oktober 2007 di Berlin, Jerman dan juga di seluruh Eropa, pukul 02.00 hingga pukul 02.59 terjadi dua kali (sebagai kompensasi hilangnya pukul 02.00-02.59 pada saat mulainya DST).

Di Australia dan Selandia Baru juga terjadi DST namun karena Australia dan Selandia Baru berada di belahan bumi selatan maka waktu kejadiannya terbalik dengan mereka2 yang berada di belahan bumi utara. Di Australia DST dimulai pada hari Minggu terakhir bulan Oktober dan berakhir pada hari Minggu terakhir bulan Maret. Jadi pada saat di Eropa atau Amerika Utara sedang berlaku DST di Australia sedang tidak berlaku DST begitu juga sebaliknya.

Lantas kenapa sih harus ada DST? DST ini memang kesannya kurang kerjaan harus memajukan dan memundurkan jam masing2 sekali dalam setahun. Ya kalau jam kita cuma satu, kalau jam kita seabreg2 ditambah jam dinding sepertinya agak rèsè juga. (Namun untung sekarang ada jam dan arloji yang atomic clock synch yang otomatis menyesuaikan diri dengan DST, di Indonesia jam dan arloji tersebut tidak ada dan mungkin kurang diperlukan!) DST ini sebenarnya pertimbangannya bukan masalah astronomis tetapi adalah pertimbangan ekonomis dan juga sedikit berbau politis. Pertimbangan ekonomisnya begini: karena DST itu jamnya dimajukan satu jam, jadi misalnya yang biasanya matahari terbit pukul 6 jadi terbit pukul 7. Juga matahari terbenam yang misalnya biasanya terbenam pukul 7 menjadi terbenam pukul 8. Nah, ini menyangkut masalah pemakaian energi pada sore hari, karena orang2 pulang kantor sekitar pukul 5 atau 6 bahkan pukul 7 sore, maka hari masih terang pada saat DST sehingga kantor2 tidak perlu menyalankan lampu pada saat orang2 masih di kantor pada jam2 6 atau jam 7 sore. DST juga disinyalir dapat menurunkan kecelakaan di musim panas, karena pada saat orang pulang kantor pada jam 6 atau 7 sore, hari masih terang sehingga mengurangi angka kecelakaan di jalan.

Lantas bagaimana menentukan awal dan akhir DST? Awal dan akhir DST tidak ditentukan dengan rumus matematika yang rumit namun ditentukan oleh hukum dan Undang-Undang di negara yang bersangkutan. Jadi mulai dan akhirnya terserah masing-masing negara. Namun biasanya untuk memudahkan masalah administrasi dan segala urusan tetek bengek lainnya biasanya negara yang satu region saling kompakan. Misalnya seluruh Eropa (bahkan negara2 yang bukan anggota Uni Eropa) kompakan mulai DST hari Minggu terakhir bulan Maret dan berakhir Minggu terakhir bulan Oktober. Begitu pula dengan AS, Kanada dan Meksiko yang berada satu region di Amerika Utara juga kompakan.

Ide DST ini pertama kali datang dari AS, yaitu dari Benjamin Franklin tahun 1784. Mula-mula negara2 Eropa sangat menentang penggunaan DST ini. Namun akhirnya negara2 Eropa mulai bisa menerima DST ini pada saat berlangsungnya Perang Dunia I. Namun ada beberapa negara maju atau subtropis memandang tidak perlu adanya DST ini. Jepang, Korea dan Eslandia tidak ikut2an mengadopsi DST ini. Orang Jepang yang rajin bangun pagi ini mungkin senang melihat matahari sudah terbit awal di pagi hari dan hari telah menjadi terang pada pukul 5 pagi, terutama para petani, sehingga memandang tidak perlu untuk mengadopsi DST. Iran, yang biasanya juga mengadopsi DST ini, mulai tahun 2005 menghapuskannya karena menganggap DST tidak ada gunanya apalagi kegiatan ritual keagamaan rutin umat Islam didasarkan pada pergerakan matahari bukan terikat pada jam artifisial buatan manusia sehingga waktu Shubuh misalnya orang2 sudah pada bangun dan menyalakan listrik dan tak berpengaruh oleh DST, untuk itu Iran sejak tahun 2005 tidak lagi mengadopsi DST ini. Bahkan ada dua negara bagian di AS yang tidak mengadopsi DST ini yaitu Arizona dan Hawaii. Sedangkan di Australia negara bagian Queensland dan juga Northern Territory juga tidak mengadopsi DST. DST juga terkadang tak terlepas dari pengaruh politik, pada tahun 1970an ketika negara2 Arab mengadakan embargo minyak kepada AS, pemerintah AS mengadopsi DST selama satu tahun kalender penuh selama dua tahun yaitu tahun 1974 dan 1975 yang bertujuan untuk penghematan energi besar2an akibat kekurangan bahan bakar minyak. Namun tahun 1975, kongres AS mencabut ketentuan tersebut. Menurut penelitian California Energy Commissions selama penerapan DST di tahun2 tersebut selama satu tahun kalender penuh dapat dihemat sekitar 1% penggunaan bahan bakar per hari!

Ok, jadi begitulah sekilas penjelasan mengenai DST. Jadi perbedaan waktu yang berubah sepanjang tahun antara waktu kita dengan negara2 di Eropa, Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru disebabkan oleh DST ini. Negara2 di Eropa Barat  pada saat artikel ini terbit mempunyai perbedaan waktu 6 jam dengan WIB, nanti pada bulan April perbedaannya menjadi 5 jam (kecuali Inggris, Portugal dan Irlandia yang saat ini perbedaan waktunya 7 jam, dan bulan April nanti perbedaannya 6 jam). Coba nanti dicek dengan kang Jupri atau deKing. :mrgreen: