Inginkah Anda Menjadi “Manusia Tak Kasat Mata” ??

Novel "The Invisible Man' karya H. G. Wells

Novel "The Invisible Man' karya H. G. Wells

Di pertengahan tahun 1970an pernah dibuat film serial “The Invisible Man” yang diperankan oleh aktor Skotlandia David McCallum, yang kalau tidak salah pernah juga diputar di TVRI di akhir tahun 1970an.  Film serial yang menceritakan seorang ilmuwan yang mendapatkan kecelakaan sehingga ia menjadi ‘The Invisible Man” atau manusia yang tak kasat mata atau manusia yang tidak terlihat.  Film ini memang terinspirasi dari novel H.G. Wells dengan judul yang sama (The Invisible Man) yang dibuat tahun 1897 (gambar samping).

 

Bagi sebagian orang, menjadi si manusia tak kasat mata adalah keinginannya yang sangat diimpikan. Tujuan keinginan menjadi si manusia tidak kasat matapun bervariasi dari  yang murni ilmiah, berotak mesum, hingga berotak kriminal. Tentu saja kemampuan seseorang untuk menghilang menjadi sangat berbahaya jikalau dimiliki oleh orang-orang yang berotak mesum kriminal. Bagi yang berotak mesum ataupun yang berotak kriminal ringan, mungkin mereka hanya ingin masuk ke WC umum yang berlainan jenis atau yang sesama jenis untuk sekedar mengintip melihat mereka yang tengah buang hajat atau bisa jadi ia hanya sekedar penikmat film berat sehingga ia memanfaatkan ketidakkasatmataannya hanya untuk sekedar masuk ke gedung bioskop tanpa bayar. Namun bagi mereka yang berotak kriminal berat, ketidakkasatmataannya tersebut dapat menjadi sangat berbahaya misalnya untuk merampok atau bahkan membunuh untuk balas dendam karena hanya sakit hati.

Namun dari kaca mata ilmiah, benarkah anda bisa berbuat sesuka hati karena ketidakterlihatan anda tersebut? Anggaplah bahwa saat ini teknologi sudah maju dan teknologi tersebut dijual ke publik sehingga menjadi tidak terlihat bukan lagi sebuah impian. Secara awam memang menjadi tidak terlihat berarti kita memang bisa berbuat sesuka hati. Namun, sayangnya menurut kaca mata ilmiah, ada kekurangan vital jika anda menjadi seorang yang tidak kasat mata yaitu anda akan menjadi BUTA atau tidak bisa melihat. Kenapa begitu??

Sederhananya begini. Karena tubuh kita terdiri dari materi (zat) dan energi, maka jikalau kita ingin menjadi tidak terlihat maka secara materi tubuh kita harus terbuat 100% sama dengan media atau lingkungan tempat kita berada. Jadi jikalau kita berada di darat dan ingin menjadi tidak terlihat, maka tubuh kita harus juga terbuat dari 100% udara. Sedangkan jikalau kita ingin tidak terlihat di air maka tubuh kitapun harus terbuat dari 100% air. Jikalau tubuh kita 100% terbuat dari udara namun kita berada di air, maka kita tidak lagi menjadi tidak terlihat karena nanti akan terlihat bolongan di dalam air berbentuk manusia yang sedang berjalan-jalan. Begitu pula jikalau tubuh kita terbuat dari 100% air namun kita berada di darat, maka tentu kita tidak lagi menjadi tidak terlihat karena nanti ada manusia berwujud air yang sedang berjalan-jalan. Andaikan tubuh kita tidak bisa persis 100% sama materialnya dengan lingkungan kita, maka 99,99..% persamaan material tubuh kita dengan lingkungan kita (udara) sudah cukup untuk menyulitkan mata orang untuk membedakan tubuh kita dengan udara.

Nah, seperti yang telah kita pelajari sejak SD, bahwa mata kita berfungsi sebagai kamera. Mata kita terdiri dari lensa kristalin, gel bening mata (vitreous humour) dan juga elemen-elemen lainnya yang menangkap cahaya dan bayangan benda yang kita lihat untuk kemudian divisualisasikan di dalam otak kita. Mata kita dapat mengangkap cahaya dan bayangan benda dengan baik karena mata kita dapat membiaskan cahaya dengan baik. Hal tersebut terjadi karena indeks bias udara berbeda dengan indeks bias mata kita sehingga cahaya bisa dibiaskan dengan baik yang akhirnya dapat menangkap bayangan benda yang kita lihat. Nah, jikalau mata kita terbuat dari udara juga tentu indeks bias mata kita sama dengan indeks bias udara.  Hal ini tentu akan membuat cahaya tidak bisa dibiaskan oleh mata karena cahaya akan terus berjalan lurus menembus mata kita. Tentu kalau cahaya tidak bisa dibiaskan oleh mata kita tentu mata kita akan sangat sulit untuk menangkap bayangan benda yang tengah kita lihat yang pada akhirnya tentu berarti kita akan menjadi BUTA alias tidak bisa melihat!!

Sebenarnya secara ilmiah tentu banyak kelemahan-kelemahan lainnya jikalau kita menjadi si manusia tak kasat mata. Namun tentu kelemahan tidak bisa melihat alias buta ini akan menjadi faktor “penting” agar orang mengurungkan niatnya menjadi tidak terlihat karena misalnya, jikalau orang berotak mesum yang ingin menyelinap ke WC umum untuk melihat orang yang tengah buang hajat atau mereka yang ingin menyelinap ke kamar pengantin baru dan ingin melihat adegan ranjang yang seru tapi ternyata mereka tidak bisa melihat apa-apa, ya sama aja boong! Begitu juga bagi mereka yang ingin masuk ke gedung bioskop gratis, ternyata masuk ke gedung bioskopnya saja sudah susah apalagi nonton filmnya, ya juga sama aja oblong!!

31 responses to “Inginkah Anda Menjadi “Manusia Tak Kasat Mata” ??

  1. Kalo mau jadi ga terlihat niatnya pasti jelek ya? Hehe..

  2. Sebagai orang yang belum pernah bisa tembus, ga usah sok tau deh. Manusia diciptakan dari semua unsur: cair, udara dan karbon.

    Analoginya kemampuan bahasa aja ya? Saya bisa berbahas Arab, Inggris, dan Jawa dari kecil.

    Kalau misalnya setelah dewasa saya lebih sering mengasah kemampuan bahasa Jawa saya, bukan berarti kemampuan bahasa Arab/Inggris jadi luntur kan?

    Bukan berarti saya tidak punya kesempatan lagi jadi pujangga Gazal . Karena pada dasarnya memang terdapat element bahasa arab dalam struktur bahasa saya.

    Kembali lagi soal Manusia Tembus Pandang. Sama halnya dengan elemen2 fisika yang tergabung dalam tubuh manusia; dia lebih banyak berupa air dan karbon, bukan berarti unsur udara jadinya hilang.

    Bukan berarti seseorang kehilangan kemampuan menguasai unsur udara dalam dirinya sama sekali. Bukan berarti manusia tidak bisa jadi tembus pandang.

    Hanya saja, karena unsur udara lebih sulit dikendalikan dengan sifat molekul & atomnya yang bandel/lasak, jadi kita cenderung mengeralisirkan: Jadi Tembus Pandang = BULLSHIT.

    Tapi, apa iya semesta cuma segitunya?

    Satu lagi, soal moralitas menjadi tembus pandang. Sama seperti kelebihan/kekurangan/berkah/sial lain, jadi tembus pandang adalah netral. Yang membuatnya jadi “jahat” adalah niat buruk yang menggunakannya.

    Contoh penerapan baik: Memiliki anak remaja yang tertutup. Saya sebagai orang tua tidak ingin memerlakukannya seperti anak kecil. Dan dia menuntut kebebasannya. Tapi saya sebagai orang tua juga ketar-ketir setengah mati, dan hanya butuh kepastian bahwa anak saya tidak sedang merusak dirinya sendiri.

    Ini baru ngebahas unsur udara…belum sampai ke unsur api “Sukma”. Hohoho. Kapan-kapan lagi ya?

    • Komentar-komentar anda cenderung berbau filsafat, kebatinan, kejawen atau apapun juga namanya dan sama sekali tidak cocok dengan standard fisika modern walaupun anda berusaha menambahkan kata-kata ‘fisika’ dalam komen anda. Contohnya: manusia terdiri dari unsur cair, udara, karbon. Karbon adalah unsur atom sedangkan cair dan udara adalah campuran senyawa. Sebagai campuran senyawa udara juga sudah mengandung karbon terutama lewat CO_{2} -nya. Jadi memang komentar anda memang nggak nyambung.

      Nah, tidak ada lagi yang perlu saya katakan karena kita berangkat dari sudut pandang yang berbeda. Namun tentu komen anda harus tetap saya hargai walaupun saya tidak tertarik dan tidak akan saya anggap serius…… 😉

  3. hmmm.. otak mesum saya langsung bekerja jika saya benar-benar bisa menjadi invisible .. kekekeke

    *pak yari pasti tahu maksud saya* hehehe

    • Tahu dong. Huehehehe….. Tetapi kalau otak museum bukan otak mesum malah jadi bagus kan?? Karena jadi belajar sejarah melulu….. asal jangan maksudnya adalah ingin mencuri benda2 museum aja ya?? Huehehehe…. 😀

  4. Gak mau ah, maunya jadi lelaki tanpa kumis aja . hehehehhe

  5. Kang,

    ngatain saya ga nyambung, tidak menarik dan tidak patut dianggap serius, sama sekali tidak mengindikasikan bahwa Anda menghrargai komentar saya yang kampungan itu.

    Jadi terima kasih karena sudah mengingatkan itu. Saya akan jaga ucapan saya di lain kali.

  6. naah… saya sudah hampi kepikiran buat mempelajari ilmu menghilang di padepokan kaki bukit menoreh. tapi ya itu masalahnya, pas saya coba mempraktekan ilmu yang luwar biasha dahsyat, sepaktakuler dan bombastis ini pas nyebrang jalan lewat zebra cross aja saya ketabrak bemo, mau komplain juga susah, lha wong namanya juga nggak keliatan :mrgreen:

    memang bener analoginya koq pak. kalo retina yang harusnya menyerap cahaya sehingga bisa menampilkan visual yang diterima otak kita aja nggak keliatan, gimana itu retina bisa menyerap cahaya? yang ada diteruskan semua kan itu cahaya? maka benar, bahwasanya resiko paling rasional bagi orang yang invisible itu adalah mampus karena kepalanya ngebentur palang pintu…

    ah, iyah. temen saya juga bisa ‘menghilang’ pas gilirannya piket… :mrgreen:

  7. Salam
    Well keren Sir bahasannya, jd langsung inget lagunya Queen ma Clay Aiken..*gpp kan nyambung ke musik 😀

  8. @Hning

    Yang memberi atribut komentar anda kampungan ya anda sendiri, saya tidak pernah mengatakannya. Saya menghargai komentar anda dengan konteks bahwa mungkin memang ada dan banyak orang/pembaca yang ingin mengetahui kasus seperti ini dari sudut pandang anda, namun yang jelas orang tersebut bukanlah saya. Dan juga saya menghargai kebebasan berpendapat. Nah, dengan begitu tentu tidak menghargai dan tidak menganggap serius adalah dua hal yang berbeda minimal melalui kacamata saya dan dalam kasus ini.

    Ya betul, kita harus menjaga ucapan kita dahulu sebelum kita menginginkan orang lain menjaga ucapannya. Saya setuju hal tersebut. 😉

    @Infinite Justice

    Huahahaha…. sial banget kalo nasibnya ketubruk bemo. Tapi kalau dikejar2 dan digigit anjing rabies kayaknya sih malah untung. Soalnya apa yang mau digigit oleh si anjing, wong tubuh kita udara semua kok. Betul kan?? Huehehe….

    Mengenai teman2 anda yang bisa “menghilang”, teman2 anda tidak sendiri kok. Itu para anggota DPR sering juga tuh “menghilang” kalau mau rapat penting di gedung DPR. Anehnya tanda tangan di absennya tidak ikut “menghilang” tuh! 😆

    @nenyok

    Kalau lagunya Queen “The Invisible Man” saya familiar banget. Tapi lagunya Clay Aiken saya belum pernah dengar. Belum pernah dengar dalam dua arti, belum pernah mendengar judul lagunya dan (apalagi) lagunya. Huehehehe…..

  9. wah, saya nggak tau tuh film! saya belum lahir sih!
    pada umumnya sih pasti kalo ada orang yang jadi invisible man kemungkinan besar akan ada niat yang tidak baik dari dirinya!

  10. Memang jika seandainya suatu saat ada alat atau temuan yang menyebabkan kita bisa Invisible (seperti mantelnya Harry Potter) takutnya akan disalah gunakan,… wong yang udah jelas aturan pakainya aja, sering disalah gunakan. Semoga untuk menjadi invisible ini hanya angan belaka,….

  11. ini apa coba pak…
    kalo ilang gak bisa melampiaskan gimana…
    mending pake ilmu sirep..
    hehehe…

  12. menjadi agak tidak terlihat, masih mungkin, terutama jika memakai pakaian tertentu yang sedemikian sehingga memancarkan spektrum cahaya yang berada di luar range cahaya objek dapat terlihat.. atau memiliki kemampuan memantulkan objek dibelakangnya secara nyaris sempurna.. secara teori kalo gak salah nih, kita bisa melihat suatu benda kan karena benda itu masih berada dalam range spektrum cahaya yang dapat terlihat.. tapi, sepertinya saya tak ingin jadi manusia yang tak kasat mata, lha entar bisa2 timbul pikiran2 mesum deh..hehe..

  13. ..sedikit tambahan.. sebetulnya, saia teh gatel juga pingin ngomentarin comment-nya Hning, tapi secara ini ‘rumah orang’, ya cuman geleng2 kepala ajah deh.. 😀

  14. @Sariyatno

    Ada niat tidak baik untuk menguntungkan diri sendiri atau/dan merugikan orang lain… 🙂

    @avartara

    Zaman sekarang pak justru bagian2 tubuh yang seharusnya “tidak kelihatan” malah sekarang jadi dibuat “kelihatan”, sepertinya terbalik dengan keinginan orang untuk tidak terlihat ya.

    Kalau ada mantelnya Harry Potter mungkin bisa dimanfaatkan untuk “keadaan2 darurat” seperti “kebelet” mau buang air ataupun bisa berguna bagi ibu yang ingin menyusui…hehehe…

    @Moerz

    Kecuali kalau kita ingin “main” di tempat terbuka, mungkin menjadi invisible sangat berguna, nggak bisa melihat kan bisa diraba2… **halaah**

    @ariefdj™

    Sebenarnya memang inframerah dan ultraviolet adalah termasuk warna-warna tersendiri, hanya saja kita tidak bisa melihat. Pasalnya kalau sesuatu material dicat warna ultraviolet (misalnya) karena nggak kelihatan maka yang terlihat adalah warna aslinya bukan jadi nggak kelihatan. Masalahnya ya itu tadi, setiap material padat pasti ada warna aslinya, susahnya begitu. 😀

    Mengenai Hning, ya biarin aja deh, semua orang pernah berbuat salah kok, mudah2an bisa menjadi pelajaran buat siapa saja termasuk saya…. 🙂

  15. Ahh mendingan tetap kasat mata..
    Jadi ingat film ghost…mau memeluk kekasih aja meleset terus, karena dia telah jadi Ghost dan si cewek tetap manusia….

  16. wah, jadi ingat film “hollow man” yang dibintangi kevin bacon, mas yari. sama nggak ya dengan yang di tahun 1970?

    ternyata banyak alasan untuk berhasrat jadi manusia halimunan, mas. tapi secara ilmiah ternyata nggak seasyik yang dibayangkan juga. wong kalau udah jadi halimun, ada makanan enak juga cuman bisa ngiler, toh nggak punya indera pengecap buat ngerasain enaknya makanan, walaupun bisa nyolong tanpa ketauan. hehe!

    • Oh berbeda dengan yang “Hollow Man”-nya Kevin Bacon. Kalo yang tahun 1970an itu invisible man-nya baik… hehehe…..

      Iya betul, nggak punya indra pengecap dan makanan juga nggak bisa dicerna karena enzim2nya juga nggak ada jadi itu makanan cuma lewat aja.. huehehe…. 😀

  17. sepertinya sebentar lagi kita bisa menjadi invisible man. tapi, dengan cara yg beda. beberapa waktu lalu saya pernah membaca sebuah artikel, yang memuat tentang pakaian/jubah yg dapat memproyeksikan gambar/suasana disebaliknya dengan bantuan kamera (kecil2) dan kain (yg berfungsi sebagai monitor). secara teknisnya…embuh, saya gak mudeng.
    nah, begitulah cara instant untuk menjadi invisible man.
    ngintip yuuuk… 🙂

    • Tetapi kalau pakai kamera2 (apalagi kecil2) sepertinya akan terlihat perbedaannya terutama karena resolusi kamera berbeda dengan resolusi mata kita langsung. Juga kedalaman atau ketajaman warna bisa saja berbeda antara mata kita langsung dan juga kamera. Namun idenya sih boleh juga…. hehehe…..

  18. Salam magic sebelum.. Menanggapi artikel di atas(jadi manusia kasat mata),sy pikir anda smua adalah orang2 dgn intelektual yg tinggi dan cerdas.tp mungkin krn ksbukan anda jd g smpat mngolah kekuatan yg ada dlm tbuh anda.sy tkankan lg tuk jd ”manusia tak terlihat” sangat mungkin terjadi dan bs di buktikan scra ilmiah..sperti fenomena hipnotis atau telepati yg pd msa lalu dianggab misteri..(red:magic) Sama sperti hipnotis n telepati,ilmu manusia tak kasat mata (ngrogoh sukmo)berawal dr alam bwah sadar kita.. Coba anda ingat-ingat…pernahkah anda mengalami kekakuan saat tdur?tubuh fìsik anda tp anda bs mendengar dan melihat aktifitas2 orang2 di dekat anda dgn bgtu nyata?ya sy rasa stiap orang pernah menglami kjadian itu.. Itu lah salah satu klebihan tubuh kita,punya fikiran sadar yg bs berinteraksi dgn panca indra,dan pikiran bwah sadar yg ada dlm jiwa kt dan yg adanya tak terikat ruang dan waktu..manfaatkanlah smaksimal mungkin diri anda..karna bukan cuma jd ‘!manusia tak kasat mata”tp lbh dr itu,.tubuh anda mampu melakukannya..trims

    • Hmmm…. kalau alam bawah sadar pada saat tidur itu memang ada secara ilmiah juga. Tetapi walau begitu tubuh kita yang tidur tetap terlihat oleh orang lain walaupun mungkin sukma kita dikatakan “menjauh”. Andaikan itu yang didefinisikan sebagai manusia “tak kasat mata” ya sebenarnya sah-sah atau boleh-boleh saja. Namun yang saya maksudkan “tak kasat mata” di atas adalah tubuh kita benar2 tidak nampak dan kita “bebas” melakukan apa saja yang kita suka dengan sadar…. 🙂

  19. Salam knal sbelumnya bwat smua rekan yg dah coment,n slam knal khususnya bwat Bung YARI NK…sy snang se X bs baca tulsan2 pemikiran anda..
    Bnar skali apa yg anda katakan,memang ketika sukma kita menjauh dari raga kita,
    tubuh fsik kt msh bs di lihat oleh orang lain,..tp skali lagi ingin sy katakan klo seandainya sì pelaku ”Ngrogoh Sukmo”menginginkan tubuh kasarnya jg tak kasat mata sesungguhnya sangat mudah sekali…
    Bukan kah kt sering se x mendengar istilah ‘memanipulasi pandangan mata”?..nah disinilah letak kuncinya,sebelum si pelaku ngrogoh sukmo memulai sesi tak kasat matanya,ia akan melakukan sesi memanipulasi pandangan mata krn sy yakin jk seseorang yg sudah mampu melakukan ngrogoh sukmo psti sudah mampu menguasai ilmu olah pikiran bwah sadar lainnya termasuk memanipulasi pandangan mata karna menurut sy ngrogoh sukmo adlah ilmu tehnik tertinggi dari olah pikiran bawah sadar…mungkin smua itu saat ini terlihat tak masuk akal tp
    sy yakin suatu saat bs di buktikan scara ilmiah.atau mungki salah satu dari anda smua yg akan melakukan risetnya dan menemukan tehnik2 ilmiahnya..Trims.SYECH MAGIC

    • Salam kenal juga. Memang betul andaikan nanti bisa dibuktikan dan bisa dipraktekan secara terbuka kepada umum maka tentu ada penjelasan ilmiahnya. Siapapun kelak yang bisa membuktikan hal tersebut secara terbuka pasti ia nanti akan menjadi terkenal, kaya dan yang pasti ia akan menerima hadiah Nobel. Siapa tahu nanti yang membuktikannya adalah orang Indonesia??

      Ok… terims ya atas komennya yang inspiratif… 🙂

  20. Assalamu’alaikum..
    Mohon ma’af sebelumnya apabila ada kata-kata saya yang kurang berkenan dihati pembaca.
    Dari judul yang disuguhkan di atas sudah terlihat jelas bahwa ini adalah forum diskusi,bukan ajang debat. Dalam aturan main berdiskusi, tidak boleh ada ejekan, hinaan, dsb. Tujuan berdiskusi adalah mencapai mufakat demi yang berkepentingan.Kembali ke laptop(hehe)..
    Begini pembaca,
    Sifat-sifat manusia secara universal antara lain adalah nyata. Dalam agama Islam dan AL-Qur’an serta AL-Hadits sudah dijlaskan secara gamblang, bahwasanya ciptaan Allah terdiri dari 3 unsur yaitu : tanah(manusia), malaikat(cahaya), dan jin(api). Ketiga unsur tsb memiliki sifat yang berlainan, khususnya manusia. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Mengapa demikian?,sebab manusia memiliki keseimbangan jiwa dan raga. Raga manusia sempurna dengan berbagai fungsi dan juga jiwa yang seimbang karenA Allah membekali nafsu dan akal. Kalaupun memang seandainya ada manusia yang memiliki sifat-sifat layaknya jin & malaikat, sudah barang tentu ia adalah makhluk2 yang dekat dengan Allah. Nah, salah satu cara yang saya tahu dan merupakan pengalaman pribadi saya adalah dengan bertirakat niat murni karena Allah ta’ala:
    1. Puasa senin-kamis
    2. Puasa weton(bagi yang memiliki kepercayaan ala kejawen)
    3. Jangan sesekali meninggalkan shalat 5 waktu
    4. Rutin shalat tahajud
    5. Jaga hati,jaga pandangan mata & pendengaran, tahan amarah (terutama pada kedua orangtua)
    5. Sering-seringlah berdzikir, merenung dan bersedekah
    6. Awali segala do’a dengan penuh rasa syukur kepada Allah
    7. Jadikan permohonan dan keinginan anda menjadi nomor 2, yang utama adalah karena Allah ta’ala

    Insya’Allah, Allah akan selalu memberikan anda derajat yang paling tinggi dalam keimanan dan niscaya akan dimudahkan segala apa yang anda inginkan dengan kesabaran dan ketulusan.

    Saya pernah sekali mencoba hal ini. Saya lakukan kurang lebih 1 setengah bulan. Al hasil, saya menjadi jauh lebih percaya diri dari yang sebelumnya, bahkan saya sering dapat merasakan aura ghoib & melihat makhluk-makhluk ghoib di lingkungan sekitar saya. Jadi kesimpulannya..

    Menurut pendapat saya, hal-hal semacam itu dapat terjad tidak lain karena kebersihan hati, tingkah laku dan niat untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah ta’ala.
    Adapun kesaktian-kesaktian yang didapat tanpa dibarengi dengan kewajiban dan tanggung jawab sebagai umat yang beragama maka hal itu tidak lain adalah perbuatan syaiton.

    Okkkey!,thank’s be4!

    rhm4_ms@yahoo.co.id

  21. Salam. Pak Yari, bagaimana kalau tubuh kasat mata karena pembelokan cahaya, perbedaan frekuensi gelombang dan gravitasi? memungkinkan?

    uhm saya sedang menulis fiksi (yah…memang bukan fiksi ilmiah sih :-)) yang ada proses tidak kasat mata kerna 3 hal tersebut di atas. juga berhubungan dengan proses manipulasi memori otak…

    he.he saya sih berharap apa yg saya tulis (walaupun fiksi) minimal memiliki “kemungkinan terjadi” di dunia fisika.

    berharap ada pencerahan.

    elbintang

Tinggalkan Balasan ke ariefdj™ Batalkan balasan