Asal Kata…

Saya dulu waktu penyusunan skripsi sarjana tahun 1992 lalu pada saat pengajuan judul  pernah ditegur karena memakai kata ‘efektivitas’. Menurut pembimbing saya waktu itu, kata “efektivitas” itu salah, karena yang benar adalah “keefektifan”. Saya, yang waktu itu tidak mengerti Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kurang peduli, ya cuma manut aja, tanpa bertanya lebih jauh lagi kenapa yang benar adalah kata “keefektifan” bukan “efektivitas”. Baru setelah beberapa tahun kemudian secara tidak sengaja saya KIRA-KIRA tahu penyebabnya. Itu mungkin karena sekarang, Bahasa Indonesia mengacu pada Bahasa Inggris dalam kata serapan asing. Kata efektif, walaupun mungkin penyerapannya dari Bahasa Belanda, effectief, namun kini dianggap ‘harus’ mengikuti kaidah dalam Bahasa Inggris. Dalam Bahasa Inggris tentu saja tidak akan pernah ada kata effectivity melainkan (yang benar adalah) effectiveness. Jadi dalam Bahasa Indonesia tidak ada yang namanya efektivitas tetapi yang benar adalah keefektifan. Mungkin begitu barangkali alasannya ya?? :mrgreen:

Nah, lain lagi ceritanya, di sebuah blog yang cukup terkenal, si empunya blog tetap keukeuh menggunakan kata nominator untuk menyebut orang-orang yang diberikan nominasi, padahal ia sudah diberitahu berulangkali. Seperti contohnya misalnya: “Nominator untuk penghargaan bla..bla..bla.. adalah Si Fulan, dst”. Padahal setahu saya, nominator itu adalah orang yang memberikan nominasi, sedangkan orang yang menerima nominasi itu disebut nomine. Ini sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia kalau tidak salah dan juga sesuai dengan kaidah tata bahasa Inggris juga di mana sepertinya kata itu diserap. Dalam Bahasa Inggris nominator adalah orang yang memberi nominasi sedangkan nominee adalah orang yang diberi nominasi. Kata bahasa Inggris yang berakhiran -ee berarti adalah “yang di…”. Contoh lainnya adalah: auditee, absentee, presentee, dan sebagainya. Tetapi jangan salah loh, si pemilik blog tersebut bukan satu-satunya orang yang membuat kesalahan “fatal” seperti itu. Di sebuah toko buku terkenal, saya pernah melihat buku yang cukup laris di pasaran yang pada cover-nya juga berbuat kesalahan serupa yaitu memasang kata “nominator” untuk kata yang seharusnya adalah “nomine”!

Cerita lain adalah, secara tidak sengaja dan iseng dulu, saya membaca sebuah surat lamaran dari seseorang berbahasa Inggris. Tata bahasanya sih sudah lumayan baik walau masih ada kesalahan dasar di sana-sini. Namun kesalahan yang cukup menarik perhatian saya adalah penggunaan kata prestation dalam surat tersebut! Tentu saja kata prestation itu oleh si penulis surat lamaran maksudnya adalah prestasi. Dalam bahasa Inggris tentu saja tidak ada kata prestation yang berarti prestasi karena prestasi dalam Bahasa Inggris itu adalah achievement. Kata prestasi dalam Bahasa Indonesia sepertinya diserap dari Bahasa Belanda, prestatie. Yang saya tahu, memang prestatie ini kalau dalam Bahasa Inggris artinya memang achievement walaupun bisa juga artinya adalah performance. Kata prestatie dalam Bahasa Belanda ini sepertinya dari Bahasa Perancis, prestation. Namun dalam Bahasa Perancis arti prestation ini sedikit berbeda dari yang Bahasa Belanda, prestatie. Dalam Bahasa Perancis, prestation ini artinya bisa performance, provision of a service, benefit, loan ataupun allowance. Namun tidak berarti achievement. Yang saya “heran”, walaupun Bahasa Inggris modern, kira-kira 80% vocabulary-nya merupakan ‘fotokopian’ dari Bahasa Perancis, tetapi sialnya kata ‘prestation‘ ini tidak terkopi ke dalam vocabulary Bahasa Inggris. Kenapa ya?? Walahu’alam deh…..

Sebenarnya cukup banyak juga cerita-cerita tentang asal kata ini dari kata-kata serapan lainnya, tapi karena udah capek mengetiknya, ya udah segini aja dulu deh… 😛

27 responses to “Asal Kata…

  1. Hahahaha… Makasih om, ilmu deeehh, ilmu…
    *tepok tangan*
    saya baru tau ttg efektivitas dan nominee.
    Waduh, pemahaman saya selama ini salah dong.. 😀
    Yang sering saya denger itu biasanya alumni dan alumnus. Alumnus untuk kata tunggal, alumni untuk jamak. Jadi ga bs dibilang “saya alumni kampus X” misalnya, tapi “saya alumnus kampus X”. Begitu..
    Nice posting 🙂

  2. wah bagus nih baru tau juga saya saya jg mengira yg benar itu efektivitas atau efektifitas tapi yg jelas bukan epektipitas kan? kalo keju itu jg dr bhs asing ya, kalo ga salah bhs spanyol bener ga? kalo mentega itu jg dari bhs spanyol, lain jg ya dari margarin blue band kayak gitu?

  3. tapi tergantung lagi pada siapa bahasa itu diberikan, maksudnya yah diujikan… 😀 hehehe
    mau sesuai tatabahasa tapi ketika tampil di depan orang2 gaul, ntar dibilang gimana gitu 😀 hehehe

    pak yari, akhir juli kemaren sy ke bandung, keknya saya selintas melihat pak yari turun dari angkot, tapi sungkan nyapa keknya buru2.. 😀

  4. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku tersayang

    I Love U fuuuuuuulllllllllllllllllllll

  5. Saya jadi inget waktu pelajari penggunaan kata ganti “nya” pada “atas perhatiannya” di surat lamaran, padahal kalimatnya ditujukan pada orang kedua, bukan orang ketiga. :mrgreen:

  6. @narpen

    O iya betul…. alumnus itu buat tunggal laki2, sementara alumni itu buat jamak laki2 atau campur. Kalau perempuan, alumna untuk tunggalnya sementara alumnae untuk jamaknya… 🙂

    @Ag bint

    Keju itu sepertinya dari Bahasa Portugis quiejo (dibacanya kieju) huruf j-nya pengucapannya seperti j Perancis. Ya betul mentega sama margarin ya beda. Mentega juga sepertinya dari bahasa Portugis juga tapi lupa apa ya… tinggal pakai google translate aja… 😀

    @aRuL

    Kalau anda melihatnya siang hari, berarti itu kemungkinan besar memang saya! Saya kalo siang hari (kecuali kalau bawa keluarga) biasanya memang naik angkot (atau taksi kalau hujan) demi penghijauan.. Masih ingat di artikel ini kan?? **halaah** kenapa nggak disapa aja??? Nggak papa kok… huehehehe… Emang merasa ngelihatnya di mana??

    @KangBoed

    I lop u pul juga… **buat kangboed tersayang**

    @jensen99

    Yah… masih kesalahan yang manusiawi lah… lha wong bule aja masih banyak yang salah2 kok kalau nulis. Percaya deh… 😀

  7. Oh, ternyata begitu ya. Info yang sangat berguna. Nominee dan Keefektifan. Btw, Mas Yari alumnus 1992 ya! Ckckck, betul-betul melintasi zaman.

  8. apalagi gw… tulisannya paling amburadul sepanjang jaman. hahahaha

    eh, ‘zaman’ kan ya yang bener?

    eh, yang betul itu ‘benar’, bukan bener… aahh… ancooorrr

    ehh… UDAH AH. panjang nantinya…

  9. itu namanya salah kaprah, masih banyak kata-kata yang salah kaparah dalam bahasa kita,,, seperti perbedaan jurnal dan artikel, kalau artikel adalah tulisan yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan, sedangkan jurnal adalah kumpulan beberapa artikel, kita sering keliru menyebut artikel sebagai jurnal,,,, hehe

  10. wah wah menarik2.. dulu ketika sering nebeng nebeng nonton sidang…
    kata kata “inputan” sering jadi masalah……
    entah karena input=masukan ; jadi inputan=masukanan 🙂
    memang Ejaaan Yang selalu Disempurnakan (EYsD)

  11. Soal kata-kata ini memang suka terbalik-balik, namun kalau kita terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (ceileee…) umumnya kesalahan dapat dihindari. Di satu sisi penggunaan bahasa baku ini bagi orang lain menjadi aneh….karena dianggap “kurang gaul”.
    Dan bagi anak ABG, remaja, terasa kurang gaul jika menggunakan bahasa Indonesia baku dalam bahasa sehari-hari, akibatnya saat menulis ilmiah(serius) menjadi kagok.

    Kang yari, maaf OOT…apakah akhirnya ketemu pakde? Pas saya mau mengajar (di Papua lebih cepat dua jam), pakde sms minta nomor kang Yari, ternyata yang saya berikan keliru karena nomornya tak dipakai lagi.

  12. waduh lupa jalannya, kalo ngak salah jalan seram, lombok, atau dekat2 situ, yg jelas nama2 pulau gitu deh pokoknya 😀 hehehe
    keknya pak yari buru2, makanya ngak ta sapa dari jauh pula 😀 hehehe

  13. Wah, Pak Yari ini memang cukup jeli. Kesalahan-kesalahan seperti itu memang banyak dijumpai dimana-mana.

    Beruntung jika masih ada orang yang mau mengoreksi kesalahan seperti Pak Yari ini.

  14. wah…satu kata, bisa beda2 penulisannya…eemmm….orang yang pandai beberapa bahasa pasti hebat yach…, bagaikan kamus berjalan. Hehehehehe.

  15. waduh masa salah kata itu aja ditegur hehehe

  16. @skydrugz

    Di blogsfer ini banyak kok yang lebih senior dari saya yang berarti lebih melintasi zaman daripada saya…

    @diazhandsome

    Huehehe… ya silahkan teruskan sendiri… :mrgreen:

    @alfaroby

    Kalau jurnal dalam Bahasa Inggris (atau Perancis) sebenarnya artinya bisa cukup banyak, kalau saya utarakan semuanya di sini akan terlalu panjang kayaknya… 😀

    @ridhobustami

    Masalahnya apakah input itu sudah resmi masuk Bahasa Indonesia?? Kalau belum rasanya baik input maupun inputan rasa2nya jadi sama2 belum benar deh untuk standar Bahasa Indonesia baku.

    @edratna

    Iya… saya menemukan bahwa Bahasa Indonesia terlalu dikotomis antara bahasa baku dan bahasa gaulnya. Kalau saya lihat di buku-buku teks Bahasa Inggris, banyak sekali kata-kata yang sebenarnya tidak resmi (informal) dapat masuk ke dalam buku teks ilmiah. Yang tidak pernah mereka lakukan adalah menulis dengan ejaan yang tidak standard seperti: wanna (want to), sorta (sort of) dan sebagainya…

    Pakde udah menghubungi saya, tapi saya tidak bisa ketemu dia, karena tidak bisa mendadak merubah jadwal seenaknya, coba dia bisa memberitahukan saya sehari sebelumnya mungkin ceritanya bisa lain. But that’s okay… 😀

    @aRuL

    Ya udah mungkin bukan waktunya kita untuk bertemu waktu itu ya…
    **sambil berfikir apakah saya sekitar waktu itu berada di jalan2 yang nama2 pulau** 😀

    @didta

    Njawab komen dulu baru baca komennya…

    @Edi Psw

    Lah… wong saya ini juga masih perlu dikoreksi kok pak…. huehehe… 😀

    @Roshi

    Wah… kalau ada kamus berjalan ngeri dong… coba kalau kamus2 di kamar saya bisa berjalan2 wah pada kabur semua orang… huehehe… :mrgreen:

    @Bisnis Online

    Harusnya diapain dong?? Dipecat?? :mrgreen:

  17. EnglisHour.Co.CC
    English at Your Mouse Clicks! English Help with Native Speakers! The Fast Track to Learn English! The Linguistic Skills Builder.

  18. Terima kasih ilmunya. Wah harus sering belajar kemari, bersemangat.

    Selamat berjuang.

  19. tapi di dalam kbbi, kata “efektivitas” diakui dalam bahasa indonesia, mas. artinya sama dengan keefektifan, jadi keduanya tetap dapat digunakan dalam EYD.

    soal nomine, saya juga baru tau kalau sudah diadopsi pelafalannya menjadi kata dalam bahasa indonesia. makasih, mas.

  20. Betul juga tuh pak, saya lebih senang dengna prestotion… *halah, sedangkan indonesia menjadi Prestasi

  21. @Suatmaji

    Thanks for the info.

    @Puspita W

    Terima kasih dan selamat berjuang juga.

    @marshmallow

    Di KBBI cetakan terbaru malah kata nomine dihapuskan, dan nominator adalah nomine! Semakin kacau aja tuh kamus! Sepertinya penyusun KBBI banyak juga yang tidak mengerti kaidah kata serapan deh… 😦

    @Raffaell

    Ya… hati2…. suka menipu memang…

  22. cari asal kata “prestasi”, jadi nyasar ke sini. salam kenal 🙂

    mau nanya soal ini: “… Dalam Bahasa Inggris tentu saja tidak akan pernah ada kata effectivity melainkan (yang benar adalah) effectiveness.”

    saya cek di oxford american dictionaries, kata itu (effectivity) ada. lalu saya cek di kamus-kamus online, ada juga. bisa tolong jelaskan?

    saya pribadi lebih suka tetap memakai “efektivitas” dibanding “keefektifan”. atau sekalian menggunakan “kemangkusan” atau “keberhasilgunaan” daripada “keefektifan”.

    terima kasih sebelumnya.

    • Yup… anda benar…. akhir2 ini terutama pada American Dictionaries terdapat kata effectivity. Seperti anda ketahui Bahasa Inggris terutama Americanism adalah bahasa yang sangat fleksibel. Mungkin orang sedikit2 melakukan kesalahan membuat kata benda effectivity sehingga akhirnya effectivity menjadi kata yang diterima. Namun begitu, saya berani taruhan bahwa kata effectiveness masih jauh lebih banyak dipakai dibandingkan kata effectivity di setiap teks Bahasa Inggris. Coba anda perhatikan. Dan juga coba anda perhatikan jika mengetik teks effectivity di kolom komentar ini. Jika ada garis merah di bawahnya berarti ia adalah kata yang belum umum! 🙂

  23. CUKimaaaiiiiiiiiiiiii,,,,, anjing,,,,,,,,,,,,,,, babi kam qlo tonk minta bahasa itu kasih keluar atau ko buat bahasa yang betul”______ tongk cariiii,,,,, qo mengerti k traaa ????????????

    dari papua.

  24. sepertinya nasib saya mirip dengan sdr. Dz, nyasar di blog ini karena mencari asal kata ‘prestasi’. Pak Yari, terima kasih untuk pengetahuannya.
    Oh ya, untuk komentar no 24 di atas, saya kesulitan memahami maksudnya. Sepertinya si komentator menggunakan terlalu banyak kata serapan yang tidak dibakukan. Walhasil komentatee seperti saya ini jadi kebingungan. Haha.
    Salam dari saya untuk pak Yari, semoga tetap bersemangat membagi ilmunya.

Tinggalkan Balasan ke aRuL Batalkan balasan