Daily Archives: Kamis, 13 September 2007

Kenapa harus cuma 5 atau 6 agama saja?

Ini sebenarnya postingan yang mungkin kurang cocok dirilis di bulan Ramadhan ini, tetapi entah kenapa kok malah justru sekarang saya baru teringat akan hal ini, padahal pertanyaan ini sudah lama mengendap di benak saya. Ceritanya sih simpel-simpel saja, begini: Di Negeri kita ini kan katanya negara yang pluralistik, yang mengakui kemajemukan bangsanya termasuk agamanya, dan bukan negara yang berazaskan pada satu agama saja. Tetapi kenapa ya, yang diakui hanya 5 atau 6 agama saja??

Padahal yang saya tahu, di dunia ini banyak sekali agama-agama yang ada, tetapi tidak diakui oleh negara ini, seperti Baha’isme, shinto, zoroaster, taoisme, dll. Belum lagi agama-agama baru yang bermunculan seperti neopaganisme, UFOisme, digitalisme (believe it or not!), dll, cari sendiri di Google atau Wikipedia, anda akan menemukan banyak sekali agama-agama baru! Mungkin juga termasuk agamanya Lia (Aminudin) Eden, dll. Terlepas dari sesat apa nggaknya ajaran mereka, tergantung persepsi masing-masing, tetapi kenapa pemerintah seharusnya hanya mengakui 5 atau 6 agama resmi aja? Apa alasannya ya? Apakah karena takut kebanyakan agama nanti administrasinya rumit? Atau karena agama-agama lain tersebut dianggap sesat??

Terus terang saya sendiri pribadi menganggap agama-agama tersebut memang sesat, tetapi belum tentu di dalam persepsi mereka yang menganut agama tersebut, agama-agama tersebut adalah sesat! Toh menurut kacamata Islam, agama-agama lainpun termasuk Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain juga adalah agama-agama ‘sesat’, begitupula dengan yang Kristen, menganggap Islam dan agama-agama yang lainnya adalah ‘sesat’, semua agama menganggap ajarannyalah yang paling benar. Jadi apa bedanya?? Masalahnya bukan mencari agama mana yang paling benar atau yang salah, tetapi kenapa yang diakui cuma 5 atau 6 agama saja? Atas dasar apa alasannya? Toh, negara kita katanya negara majemuk, dan tidak berlandaskan kepada satu agama saja. Lantas, kenapa pilih kasih ya? Lagipula kenapa kita musti ‘takut’ menerima kedatangan agama-agama lain? Bukankah kalau iman kita sudah kuat, kita tidak perlu takut untuk menerima mereka yang dikhawatirkan akan ‘meruntuh’kan iman kita? Kalau kita takut dengan kedatangan mereka karena alasan itu berarti iman kita yang belum kuat dong?? Lagipula dalam beragama  kan juga tidak boleh ada pemaksaan? Kita hanya boleh menasihati dan memberi ceramah bagi mereka yang ‘sesat’ tetapi kita tetap tidak boleh memaksa! Bukankah begitu?

Ya… okelah… segitu dulu uneg-uneg dari saya. Cukup pendek saja! 😀 Sekarang saya mau kembali kerja lagi, maklum masih jam kantor! 😀 Huehehehe…! Dan saya ucapkan selamat saum atau puasa bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa.