Daily Archives: Minggu, 1 Maret 2009

Mau Pilih Partai Caleg Yang Mana……??

Bendera caleg dan partainya yang lebih banyak tidak berkibarnya di dekat rumah saya. Kalau begini, caleg mana yang memasang bendera ini juga tidak jelas.

Bendera-bendera caleg dan partainya yang lebih banyak tidak berkibarnya di dekat rumah saya. Kalau begini, caleg-caleg mana saja yang memasang bendera ini juga tidak jelas.

Pemilu legislatif sudah dekat. Namun sepertinya masyarakat masih adem ayem saja. Ada yang tau tetapi tidak peduli, ada juga yang tidak tahu kapan persisnya dan tentu saja tidak peduli. Pemilu kali ini memang atmosfirnya agak berbeda dengan pemilu-pemilu (legislatif) sebelumnya. Tidak seperti pemilu-pemilu yang sudah-sudah kali ini atmosfirnya agak lengang. Tidak ada lagi pengumpulan massa. Tidak ada lagi hingar bingar rally berputar-putar kota dengan suara pekikan nama-nama partai disertai suara mesin dan klakson motor dan mobil yang menderu-deru serta atribut-atribut partai yang seringkali mengganggu itu. Tak ada lagi ketua-ketua partai dengan kader-kadernya yang bercuap-cuap di depan massanya hingga bibirnya berbusa-busa. Semuanya relatif sepi dan lengang. Mungkin karena pada pemilu legislatif kali ini antarcaleg dari partai yang sama juga bersaing untuk mendapatkan satu kursi di dewan legislatif walhasil pemilu kali ini lebih kental persaingan individunya ketimbang persaingan partainya. Satu-satunya atmosfir “panas” yang ada menjelang pemilu ini adalah panasnya debat politik antar partai-partai yang hanya terjadi di televisi. Ada partai-partai yang sudah menyatakan “berseberangan” dengan partai-partai lainnya ada juga partai-partai yang saling gertak sambal demi gengsi partai masing-masing padahal mereka sama-sama malu-malu kucing dan padahal juga di pemerintahan sekarang yang akan berakhir ini, mereka duduk berkoalisi.

Sebenarnya dengan “melesunya” atmosfir pemilu kali ini ada keuntungan sekaligus kekurangannya. Keuntungannya salah satunya adalah bentrokan antarmassa partai di tingkat bawah dapat diminimalisasi, sementara kerugiannya adalah masyarakat yang tadinya tidak antusias dalam pemilu menjadi lebih tidak antusias lagi. Hal ini lebih diperparah dengan terlalu banyaknya caleg-caleg yang memasang baliho-baliho, stiker-stiker, bendera-bendera dan lain-lainnya. Sangking banyaknya, maka tidak sedikit orang yang justru sama sekali tidak hafal dengan caleg-caleg yang sudah memasang material-material kampanye di jalan-jalan tersebut! Saya pribadi sendiri tidak peduli ingat dengan nama-nama dan foto-foto para caleg yang terpampang di jalanan tersebut. Yang jujur saya tahu hanyalah Happy Bone Zulkarnaen. Bukan karena saya ingin memilihnya, tetapi karena namanya yang lucu aneh, sedangkan fotonya juga saya tidak ingat!

Nah, bagaimana dengan anda?? Apakah anda sudah mempunyai pilihan masing-masing?? Saya sendiri sampai saat ini belum punya pilihan dan kemungkinan besar akan golput jika sampai saat terakhir menjelang pemilu saya tetap tidak punya pilihan. Bagi anda yang sudah punya pilihan jangan ragu-ragu untuk memilih, sementara mereka yang sampai saat akhir menjelang pemilu nanti tetap tidak punya pilihan jangan ragu-ragu juga untuk golput atau anda bisa memilih secara acak atau undian. Mungkin dari rumah anda sebaiknya membawa dadu permainan Monopoly untuk mengundi mana caleg yang akan anda pilih nanti. Sekarang pertanyaannya, manakah pilihan yang lebih cerdas bijaksana, golput atau memilih sembarangan?? Kata orang bijak sih, pilihlah yang terbaik dari yang terburuk. Ya masalahnya, bagaimana kita tahu kita memilih yang terbaik dari yang terburuk jika kita tidak mengenal semuanya?????????

Walaupun saya nanti golput, sebagai orang yang selalu berusaha untuk berfikir obyektif dan netral, saya tetap mengatakan bahwa pemilu bukanlah sesuatu yang tidak penting karena bagaimanapun juga pemilu adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat yang demokratis. Ketidakikutan saya mencoblos , eh salah, mencontreng tentu tidak akan mengubah pandangan saya bahwa pemilu adalah bagian yang penting dari mekanisme demokrasi. Hanya saja, kalau saya tidak punya pilihan, bagaimana dong?? Apa saya harus bawa dadu Monopoly dari rumah untuk mengundi mana caleg yang saya pilih?? Atau saya hanya asal memilih saja?? Pilihan cerdas bijaksanakah seperti itu??