Monthly Archives: November 2007

Negara-Negara dengan Reaktor Nuklir Terbanyak di Dunia

Negara Jumlah Reaktor Nuklir Jumlah Tenaga Yang Dihasilkan (MWe) Tenaga Rata-Rata per Reaktor (MWe)
Amerika Serikat 104 99 049 952.4
Perancis 59 63 473 1 075.8
Jepang 55 47 577 865.0
Rusia 31 21 743 701.4
Republik Korea 20 17 533 876.7
Uni Kerajaan (Inggris) 19 11 035 580.8
Canada 18 12 595 699.7
Jerman 17 20 339 1 196.4
India 17 3 779 222.3
Ukraina 15 13 168 877.9

Data: Uranium Information Centre, Australia. Data: Oktober 2007

Dari data di atas kita dapatkan bahwa Amerika Serikat adalah negara dengan jumlah reaktor nuklir terbanyak di dunia, hampir dua kali lipat dari negara berikutnya di urutan ke dua yaitu Perancis. Rusia, yang mengalami perpecahan dari Uni Soviet ‘harus puas’ di tempat keempat dengan ‘hanya’ 31 reaktor. Selain harus ‘berbagi’ dengan pecahan Uni Soviet lainnya, reaktor2 nuklir di Rusia banyak yang ditutup setelah perang dingin karena Rusia mengalami sedikit kesulitan biaya dalam memelihara reaktor nuklirnya. Walaupun AS menempati urutan pertama dalam jumlah reaktor nuklir, namun tenaga yang dihasilkan per reaktornya rata-rata, hanya menempati urutan ketiga setelah Jerman dan Perancis. Namun sejak beberapa tahun belakangan ini, yang diperkuat dengan ditandatanganinya Perjanjian non-proliferasi Nuklir, yang semula hanya ditandatangani oleh AS, Uni Soviet dan Inggris di tahun 1968, kebanyakan negara-negara di atas sudah tidak merencanakan reaktor nuklir baru lagi setidak-tidaknya untuk jangka pendek. Hanya Canada, Jepang dan Korea Selatan (dari 10 negara di atas) saja yang masih merencanakan pembangunan reaktor nuklir baru dalam jangka pendek ini.

Apakah data di atas juga mencerminkan banyaknya kepala nuklir yang dipunyai oleh suatu negara? Sama sekali tidak! Meskipun data di atas sedikit banyak mencerminkan potensi sebuah negara untuk mengembangkan senjata nuklirnya. Jepang misalnya, walaupun Jepang menmpati urutan ketiga dalam banyaknya reaktor nuklir, namun saat ini Jepang tidak mempunyai program senjata nuklir walaupun tidak ada seorang ahlipun yang meragukan kemampuan Jepang dalam mengembangkan senjata nuklir. Sebaliknya China yang termasuk dalam ‘5 besar’ dalam kepemilikan senjata nuklir, tidak masuk dalam 10 besar di atas, ini karena pada saat ini China hanya mempunyai 11 buah reaktor nuklir yang benar2 beroperasi dengan total tenaga yang dihasilkan sebesar 8587 MWe. Namun China masih punya 5 reaktor nuklir yang sedang dibangun, dan tidak tanggung-tanggung China tengah merencanakan 30 reaktor nuklir baru ditambah dengan 86 reaktor nuklir yang masih dalam proposal!!

Namun perlu diingat pula bahwa kesepuluh negara di atas (dan juga China) adalah negara-negara yang sudah menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir yang dimulai tahun 1968 yang semula hanya ditandatangani oleh AS, Uni Soviet dan Uni Kerajaan (Inggris). Dari ‘lima besar’ negara bersenjata nuklir semula Perancis dan China menolak ikut menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir, namun akhirnya kedua negara tersebut ikut menandatangani tahun 1992. Kini lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir ini termasuk negeri kita: Indonesia. Tiga negara yaitu: India, Pakistan dan Israel menolak untuk menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir ini, sedangkan Korea Utara yang sebenarnya ikut menandatangani perjanjian ini di tahun 1985 ternyata dinyatakan tidak mentaati perjanjian tersebut, dan akhirnya Korea Utara benar-benar keluar dari perjanjian ini di tahun 2003 lalu.

Lantas apa isi perjanjian non-proliferasi nuklir itu? Perjanjian ini berisi tiga pilar perjanjian, yaitu: Pilar Pertama: Non-Proliferasi. Dalam pilar ini, negara2 maju dalam bidang nuklir terutama kelima negara ‘terbesar’ bersenjata nuklir: (AS, Rusia, Uni Kerajaan (Inggris), Perancis dan China) untuk tidak mentransfer ataupun menjual senjata nuklir mereka ataupun alat peledak nuklirnya kepada negara2 lain. Dan juga dalam pilar ini juga ditegaskan bahwa kelima negara tersebut dilarang untuk membantu baik dalam membantu pembuatan ataupun konsultasi dalam bentuk apapun yang memicu pembuatan senjata nuklir di negara2 lain. Negara-negara non-nuklir yang menandatangani perjanjian ini juga sepakat bahwa jikalau mereka ingin mendirikan reaktor nuklir, mereka setuju menerima Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebagai pengawas agar reaktor nuklir yang mereka dirikan ditujukan untuk keperluan damai dan bukan diselewengkan menjadi pabrik pembuatan senjata nuklir. Pilar Kedua: Pelucutan Senjata Nuklir. Negara2 yang mempunyai senjata nuklir sedikit demi sedikit mulai melucuti senjata nuklirnya terutama negara ‘5 besar’ senjata nuklir di dunia. Ini termasuk juga pemberhentian produksi senjata nuklir di 5 negara besar senjata nuklir tersebut. Pilar Ketiga: Energi Nuklir untuk Tujuan Damai. Di sini sebenarnya terjadi sedikit kekompleksan masalah, karena hampir semua negara-negara nuklir enggan untuk benar2 meninggalkan ‘bahan bakar nuklir’ mereka, sehingga dibuatlah peraturan sedemikian rupa sehingga reaktor nuklir yang didirikan menjadi sulit untuk dijadikan ‘pabrik’ pengembangkan senjata nuklir. Kerancuan juga terjadi karena beberapa negara non-nuklir diberi hak untuk mengadakan ‘pengayaan uranium’ yang sebenarnya ditujukan untuk maksud menjadikannya uranium tersebut sebagai bahan bakar reaktor. Namun yang terjadi justru ada beberapa negara yang dicurigai melakukan penyalahgunaan proses pengayaan uranium untuk keperluan senjata nuklir, seperti pada kasus Korea Utara dan juga Iran. Apakah ‘Pengayaan Uranium’ itu? Pengayaan Uranium pada hakekatnya adalah mengubah komposisi Uranium agar siap digunakan sebagai bahan bakar reaktor ataupun sebagai senjata nuklir! Dalam Uranium alamiah sebenarnya mempunyai komposisi U-238 sekitar 99.2% dan U-235 sekitar 0.8%. Dalam pengayaan uranium agar dapat digunakan sebagai bahan bakar reaktor, komposisi diubah sehingga komposisi Uranium menjadi lebih kaya akan U-235, sehingga komposisinya menjadi U-235nya menjadi sekitar 3-4%. Namun jikalau Uranium ini diperkaya hingga komposisi U-235nya mencapai 90%, maka komposisi uranium inilah yang siap dijadikan senjata nuklir!

Okay, sebagai penutup akan disajikan data mengenai kelima negara besar nuklir dan juga jumlah kepala nuklir yang masih tersisa di negara2 tersebut.

(Amerika Serikat):

Peledakan Nuklir pertama: 16 Juli 1945.
Peledakan Nuklir terakhir: 23 September 1992.
Total Percobaan Peledakan Nuklir: 1054 kali.
Percobaan Terbesar: 15 Megaton (1954)
Stok Kepala Nuklir saat ini: 9938 (5163 di antaranya masih aktif)

Uni Soviet/Rusia:

Peledakan Nuklir Pertama : 1949
Peledakan Nuklir Terakhir : 1990
Total Percobaan Senjata Nuklir: 715 kali
Percobaan Nuklir Terbesar: 5 Megaton
Stok Kepala Nuklir Saat ini: 16 000 (5830 masih aktif)

Uni Kerajaan / Inggris

Peledakan Nuklir Pertama: 2 Oktober 1952
Peledakan Nuklir Terakhir: 26 November 1991
Peledakan Nuklir Terbesar: 3 Megaton
Total Percobaan Nuklir: 45 kali
Stok Kepala Nuklir Sekarang : 200

Perancis

Peledakan Nuklir Pertama : 13 Februari 1960
Peledakan Nuklir Terakhir : 28 Desember 1995
Peledakan Nuklir Terbesar : 2.6 Megaton
Total Percobaan Nuklir : 210 kali
Stok Kepala Nuklir Sekarang : 350

China

Peledakan Nuklir Pertama: 16 Oktober 1964
Peledakan Nuklir Terakhir: 29 Juli 1996
Total Percobaan Senjata Nuklir: 45 kali
Peledakan Nuklir Terbesar: 1 megaton
Stok Kepala Nuklir Sekarang: 150

Dan Inggris akhirnya tersingkir………

Inggris (England):Merah Muda, Skotlandia:Hijau, Wales:Coklat, Irlandia Utara:Kuning

Ini masih cerita tentang Inggris, tapi dalam postingan ini, bukan lagi Bahasa Inggris yang dibicarakan tetapi adalah kesebelasan nasional Inggris. Ada apa dengan kesebelasan nasional Inggris? Ya, mereka, kesebelasan nasional Inggris baru saja tersingkir dari prakualifikasi piala Eropa 2008 di Swiss-Austria! haha…. bersedihkan saya? Tidak! Sama sekali tidak! Justru saya senang kesebelasan Inggris tersingkir dari kejuaraan manapun! Kenapa begitu? Ya gampang saja, karena saya tidak suka kesebelasan nasional Inggris. Meskipun saya termasuk yang agak rajin nonton English Premier League (syukur di EPL banyak orang2 asing non-Inggrisnya!), tetapi saya tetap tidak suka dengan kesebelasan Inggris. Gol Mladen Petrić di menit ke-78 membuyarkan harapan Inggris untuk berlaga di Swiss-Austria tahun depan.

Kenapa saya tidak suka (baca:benci) dengan kesebelasan Inggris? Pertama, karena kesebelasan Inggris, entah kenapa, selalu mendapat porsi perhatian pers yang berlebih, padahal prestasinya tidak sehebat itu! Apakah karena Inggris termasuk negara asal muasal sepakbola jadinya mendapat perhatian penuh? Ah, nggak tahu juga, yang penting perhatian pers selalu berlebihan (salah persnya atau kesebelasan Inggrisnya ya?) terhadap kesebelasan Inggris, apalagi terhadap David Beckham, yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi dari nilai riilnya! (seperti uang kertas aja!), padahal prestasinya tidak terlalu bagus juga, meskipun juga tidak terlalu jelek. Nanti di bagian akhir kita lihat prestasi Inggris, yang hanya sekali juara piala dunia, sesudah itu tidak pernah lagi. Dan perlu dicatat selain Inggris hanya sekali juara piala dunia, Inggrispun tidak pernah masuk final (runner-up) di kejuaran dunia maupun kejuaraan Eropa! Kedua, saya tidak senang dengan Uni Kerajaan (Istilah saya sendiri dalam Bahasa Indonesia untuk ‘The United Kingdom’ atau The UK) yang menempatkan empat kesebelasan dalam FIFA.  Uni Kerajaan adalah gabungan dari 4 divisi subnegara yaitu: Inggris (England), Wales, Skotlandia (Scotland) dan Irlandia Utara (Northern Ireland). Dalam Bahasa Indonesia, masih terdapat kerancuan dalam istilah Inggris. Inggris, dalam Bahasa Indonesia masih direpresentasikan untuk England, bisa juga untuk Great Britain (England, Scotland dan Wales) dan The United Kingdom (Great Britain ditambah dengan Northern Ireland).  Sebenarnya untuk kata Great Britain, sudah ada padanan kata resminya dalam Bahasa Indonesia yaitu Britania Raya, namun istilah ini masih jarang dipakai. Sedangkan istilah The United Kingdom belum ada padanan kata resminya dalam Bahasa Indonesia, namun untuk membedakan dengan England, maka The United Kingdom saya terjemahkan sendiri menjadi Uni Kerajaan, dan kebetulan singkatannya sama juga: UK. Nah, sekarang kenapa Uni Kerajaan diberi 4 kesebelasan nasional?? Padahal di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak ada yang namanya England (Inggris) atau Skotlandia, yang ada dan diakui adalah Uni Kerajaan (The UK)? Menurut sejarah FIFA, Uni Kerajaan diberi hak istimewa mempunyai 4 kesebelasan nasional karena dua hal: Pertama, Uni Kerajaan dianggap sebagai negara asal sepakbola, dan Kedua, Uni Kerajaan diberi penghargaan karena telah menyelamatkan FIFA dari kebangkrutan di tahun 1947, seharis Perang Dunia II lalu. Nah, inilah ceritanya kenapa Uni Kerajaan diberi jatah 4 kesebelasan nasional.

Dari empat kesebelasan Uni Kerajaan ini, hanya kesebelasan Inggris (England) lah yang paling mendapat perhatian dan yang paling berprestasi (Namun keempat-empatnya tetap saya benci!). Kesebelasan St. George’s Cross ini (Bendera Inggris adalah St. George’s Cross, sedangkan The Union Jack adalah bendera Uni Kerajaan) dianggap sebagai kesebelasan yang melahirkan bintang-bintang (walaupun keokan!) dan kompetisi liganya termasuk yang terbaik di dunia. Sedangkan ketiga kesebelasan nasional lainnya boleh dikatakan sebagai kesebelasan penggembira saja di daratan Eropa dan bukan ancaman serius bagi kesebelasan2 kuat Eropa lainnya. Lalu apa kesebelasan favorit saya? Ehm…. selain kesebelasan PSSI yang keok melulu, sebagai seorang yang sedikit francophile, tentu saja kesebelasan favorit saya adalah Perancis, namun di lapis kedua, saya juga suka kesebelasan Spanyol, Italia dan Jerman. (Dari Amerika Latin saya hanya suka Argentina saja). Ok, sekarang mari kita bandingkan prestasi Inggris dengan prestasi negara2 Eropa lainnya yang menjadi favorit saya (dalam sepakbola tentu saja!).

Negara Piala Dunia (Juara) Piala Dunia (Runner-up Piala Eropa (Juara) Piala Eropa (Runner-Up)
saint_georgee.gifEngland 1 0 0 0
francee_3.gifFrance 1 1 2 0
germanyf2t11x.gifDeutschland 3 4 3 2
italyc4e21.gifItalia 4 2 1 1
spainc1.gifEspaña 0 0 1 1

Nah, di sini kita melihat bahwa kesebelasan Inggris mempunyai prestasi terburuk dibandingkan keempat kesebelasan Eropa lainnya yang menjadi favorit saya. Mungkin hanya kesebelasan Spanyol lah yang sedikit lebih buruk dibandingkan kesebelasan Inggris. Kesebelasan Spanyol memang belum pernah menjadi juara dunia maupun runner-up juara dunia, namun kesebelasan Spanyol telah satu kali masing-masing sebagai juara Eropa (1964) dan juga sebagai runner-up Eropa (1984).

Kesebelasan Inggris, sekarang sudah gagal untuk berlaga di Piala Eropa 2008 Austria-Swiss. Tentu ini memperpanjang catatan buruk kesebelasan nasional Inggris di kancah internasional. Sebenarnya sayang juga ya kesebelasan Inggris gagal ke Swiss-Austria tahun depan? Lho kok tidak konsisten begitu, katanya senang Inggris gagal? Bukan begitu… karena di setiap turnamen agar lebih ramai, saya biasanya menempatkan kesebelasan Inggris sebagai “The Bad Guy“! Seperti film aja ‘kan? Kalau nggak ada penjahatnya, filmnya jadi kurang ramai! Nah, begitu pula dengan sebuah turnamen kalau tidak ada “The Bad Guy“-nya jadi kurang seru! Because we need the bad guy to vamp up the championship! Huehehehe…. :mrgreen:

Hidup Bahasa Inggris!

Pada saat lebaran lalu, pada saat saya sekeluarga ‘mudik’ untuk berlebaran di Jakarta *halah*, rumah saya di Bandung ini, demi keamanan, saya titipkan kepada dua orang satpam kantor tempat saya bekerja. Nah, salah satu dari mereka mengenakan topi/cap khas satpam yang sudah kucel dan lecek. Karena saya merasa risih melihatnya, dan juga nanti dikira pegawai-pegawai tempat saya bekerja terlihat ‘tidak makmur’, yang malu saya juga,  saya berniat membelikan topi/cap satpam baru di Cicadas, sepulang saya dari Jakarta nanti. Pendek kata memang setelah saya pulang dari Jakarta, saya membelikan (sekalian) kedua satpam itu topi/cap baru. Yang saya beli topi/cap yang paling murah **halaah pelitnya!**, eh nggak yg paling murah banget sih, tetapi pokoknya termasuk yang paling murah, namun kualitasnya cukup baik. Saya beli 4 buah topi sekalian untuk mereka berdua. Namun sesampainya di rumah, ketika saya memberikan topi2 tersebut pada salah satu satpam yg menjaga rumah saya tersebut, saya agak terkejut mendengar reaksi mereka: “Wah, pak Yari, kok belinya yang seperti ini?” Begitu katanya. Dalam hatiku, wah mungkin mereka tahu kalau topi satpam yang dibeli itu termasuk topi satpam murahan. Namun ternyata alasannya bukan itu, dan aku lebih terkejut lagi dengan alasannya: “Wah, pak Yari, belinya yang ada tulisan SECURITY-nya dong, moso beli yang cuma lambang satpam sama tulisan satpam. Kurang keren dong, pak! Kalau ada tulisan SECURITY-nya ‘kan lebih keren!” begitu katanya. Mendengar reaksi seperti itu, hati saya bercampur antara lega (karena alasannya bukan topi murahan), geli (kok nggak pernah belajar bahasa Inggris saja dapat ngomong seperti itu), kesal (karena udah capek2 membelikan), dan maklum (ya ini tahu sendirilah!). Namun seketika itu juga saya tersadar yang membuat saya semakin maklum, kalau anak buah saya, yang menjaga rumah saya itu, di negeri ini tidak sendirian. Berjuta-juta atau mungkin berpuluh-puluh juta rakyat penduduk negeri ini juga terbius oleh “kekerenan” Bahasa Inggris (termasuk saya barangkali! :mrgreen: ), bukan hanya mereka yang tidak berpendidikan, namun juga mereka yang berpendidikan (apalagi yang berpendidikan tapi tetap tak bisa Bahasa Inggris!). Ya, memang Bahasa Inggris telah menyusup jauh di tengah-tengah kehidupan bangsa ini, disadari atau tidak serta suka atau tidak! Dalam keseharian kita sehari2, tentu kita sudah akrab dengan istilah2 seperti: department store, on sale, shopping centre, bahkan boutique, school, parking lot, library dan masih banyak yang lainnya tak terhitung jumlahnya. Belum lagi kalau bicara masalah peralatan modern seperti CD-ROM, mouse, printer, scanner, sampai microwave oven, SIM card dan lain sebagainya, semuanya sudah menjadi kata-kata sehari-hari yang susah dicari atau malas dicari padanan kata dalam Bahasa Indonesianya. Bahkan sangking sudah menyusupnya dan sudah mengakar bahkan banyak yang lebih “Inggris” dari asli “Inggris”nya sendiri, seperti contoh: Ada yang menulis “Department Store” menjadi “Departement Store“, biar lebih gaya ditambah huruf ‘e’ sendiri di kata “Department“.  Atau di salah satu kemasan produk kue tradisional di kota bandung ini, saya lihat ada yang menuliskan: ‘roombutter cookies’.  Mula-mulanya saya bingung apa ya ‘roombutter’ itu?? Eh, nggak tahunya baru ‘ngeh’ kalau itu maksudnya ‘roomboter‘ dari bahasa Belanda atau kalau bahasa Inggrisnya adalah ‘creamery butter’. Mungkin karena tidak bisa membedakan mana Bahasa Inggris dan mana Bahasa Belanda maka dicari amannya saja jadi ‘roombutter‘. Yang paling sering salah kaprah adalah istilah ‘handphone‘, entah ‘handphone‘ (yang sering disingkat hp atau hapé) itu bahasa Inggris versi mana, yang saya tahu hapé itu kalau bahasa Inggrisnya adalah ‘cellular phone’ atau ‘cellphone’ atau ‘mobile phone’ atau ‘mobile‘ saja, bahkan banyak sekarang yang cuma ‘cell’ saja, seperti: “Can I have your cell number, please?”, coba saja lihat di kamus Oxford atau Merriam-Webster, istilah atau kata “handphone” tidak pernah ada, jadinya nggak tahu deh “handphone” itu bahasa Inggris versi mana! Kalau saya sih, daripada membuat kesalahan mendasar seperti itu mendingan memaki Bahasa Indonesia saja!

Ok deh, biar artikel ini terlihat menjadi sedikit lebih “berbobot” (walaupun agak maksa 😛 ) saya akan paparkan ringkas sejarah bahasa Inggris **halah** (Bagi yang tidak suka sejarah silahkan tutup telinga, eh maksud saya, tutup mata, atau matikan saja monitor anda, :mrgreen: ) Bahasa Inggris adalah termasuk bahasa Germanic, yang berarti bahasa tersebut berasal dari daerah barat laut Jerman, dari daerah Anglia dan Saxony. Bahasa-bahasa modern lain yang satu keluarga dengan bahasa Inggris, yang termasuk bahasa Germanic adalah, Bahasa Jerman sendiri, Bahasa Belanda, Bahasa Denmark, Bahasa Swedia dan Bahasa Norwegia. Sedangkan bahasa-bahasa Eropa lain seperti Bahasa Perancis, Bahasa Spanyol, Bahasa Portugis dan Bahasa Italia termasuk dalam bahasa Romanic. Walaupun Bahasa Inggris satu keluarga dengan Bahasa Jerman, namun ironisnya kata-kata bahasa Inggris modern sekarang lebih mirip Bahasa Perancis dibandingkan dengan Bahasa Jerman! Ini karena pada tahun 1066, bangsa Normandia Perancis menginvasi daratan Inggris yang mengakibatkan membanjirkan kosa kata Perancis ke dalam Bahasa Inggris. Sebagai “bahasa penjajah” tentu bahasa Perancis kala itu dipandang lebih tinggi dibandingkan bahasa Inggris asli sendiri, sehingga banyak orang Inggris waktu itu berbicara kePerancis2an, sehingga pada akhirnya kosa kata Bahasa Perancis tak terbendung lagi dan menyingkirkan banyak sekali kata-kata bahasa Inggris asli yang berasal dari Jerman. Akibatnya kini hampir 75% kata2 bahasa Inggris modern saat ini merupakan serapan dari Bahasa Perancis. Itu termasuk kata-kata yang diserap dari Bahasa Latin lewat Bahasa Perancis. Istilah-istilah keuangan banyak yang berasal dari Perancis: Finance, Bank, Check/Cheque, Balance, dsb. Belum lagi istilah-istilah gastronomi atau makanan seperti: sauce, quiche, courgette, mayonnaise, beef, dsb. Istilah army, police dan semua pangkat-pangkat dalam kemiliteran dan kepolisian, semuanya fotokopian dari Bahasa Perancis, walaupun beberapa fotokopiannya sudah tidak 100% sama lagi dari aslinya. Belum lagi istilah2 etimologi dan kebahasan, serta di banyak bidang2 lainnya, pendek kata, banyak orang Perancis menganggap bahasa Inggris sebagai fotokopi Bahasa Perancis yang ‘sudah rusak’! *halaah* (Padahal Bahasa Perancis sendiri sebenarnya adalah bahasa Latin yang sudah ‘rusak’ atau menyimpang!) . Jadi kesimpulannya Bahasa Inggris itu adalah Bahasa Latin yang sudah dua kali rusak! Namun masih banyak juga ciri2 Bahasa Inggris modern yang menunjukkan ia mempunyai kekerabatan dengan Bahasa Jerman. Jikalau anda belajar Bahasa Inggris, tentu anda mengetahui bahwa kata sifat (adjective) selalu mendahului kata benda (noun), itu merupakan ciri bahasa Germanic termasuk Bahasa Jerman dan Inggris. Sementara Bahasa Perancis (meskipun ada beberapa kata sifat bahasa Perancis yang juga diletakan sebelum kata benda), Spanyol, Portugis dan Italia kebanyakan kata sifatnya diletakkan sesudah kata benda seperti dalam bahasa Indonesia. Dan juga jikalau kita melihat pola comparative dan superlative dari Bahasa Inggris yang berakhiran dengan -er dan -est, seperti darker, darkest, nearer, nearest, itu semua adalah ciri-ciri dari Bahasa Jerman sedangkan comparative dan superlative yang memakai more dan most, seperti more dependable, most dependable, more respectible, most respectible itu semua sudah ‘diracuni’ oleh Bahasa Perancis. Nah, begitulah sejarah singkat Bahasa Inggris (biar artikelnya agak berbobot sedikit! :mrgreen: ). Terlepas dari sejarah perkembangan Bahasa Inggris, nampaknya bahasa yang berasal dari sebuah negara kecil di Eropa ini akan terus mendunia termasuk efeknya tentu saja juga sangat terasa di negara kita. Jadinya memang benar: Hidup Bahasa Inggris!! Bukan karena hidupnya bahasa Inggris di negara kita karena semata2 ‘ulah’ orang2 berbahasa Inggris, tetapi terlebih karena ulah kita sendiri yang secara tidak langsung juga turut menghidupi dan menyuburkan penggunaan Bahasa Inggris, mau tidak mau, suka ataupun tidak suka! 😀

Fakta Menarik:

  • Bahasa Inggris tidak pernah diakui sebagai bahasa resmi secara konstitusional di AS. Bahasa Inggris hanya diakui sebagai bahasa resmi secara de facto saja. Yang paling mengejutkan adalah di Inggris sendiri, asal dari bahasa Inggris itu sendiri, tidak pernah mengakui Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di kerajaan Inggris secara de jure, atau Bahasa Inggris tidak pernah diakui di dalam konstitusi monarki kerajaan Inggris sebagai bahasa resmi kerajaan/negara. Ini nampaknya untuk melindungi dan menghormati bahasa-bahasa minoritas lainnya yang ada di kerajaan Inggris yang mulai terdesak oleh Bahasa Inggris seperti Bahasa Irlandia, Bahasa Skot, Bahasa Skot Ulster, Bahasa Cornwall (Cornish), Bahasa Wales dan Bahasa Manx. Bahasa Inggris hanya diakui sebagai bahasa resmi secara de facto saja.
  • Jumlah pemakai bahasa Inggris di dunia adalah sekitar 1 milyar orang. Terdiri dari penutur bahasa ibu dan juga sebagai penutur bahasa asing. Bahasa Inggris merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di dunia setelah Bahasa Mandarin. Penutur terbanyak bahasa Inggris adalah: Amerika Serikat: 215 juta orang, Inggris: 58 juta orang, Canada: 18 juta orang, dan Australia: 15 juta orang.

Ketiban Sial, LZ 129 Hindenburg Meledak Karena Gas Hidrogen

HindenburgHindenburg Meledak

Hindenburg yang saya maksudkan di sini adalah balon udara /pesawat Zeppelin raksasa yang dirancang untuk transportasi udara yang meledak di tahun 1937 di New Jersy, Amerika Serikat. Balon udara (airship) milik Nazi Jerman yang dibuat oleh perusahaan Luftschiffbau Zeppelin mempunyai panjang 245 meter dan mempunyai diameter 41 meter. Balon udara Zeppelin ini datang dari ide Ferdinand von Zeppelin dari Jerman di tahun 1870-1871, di mana waktu itu terjadi perang antara Jerman (waktu itu disebut Prusia) dan Perancis. Lucunya ide ini justru ia dapat pada saat ia melihat pihak musuh (Pernacis) yang sukses menggunakan balon udara untuk menyampaikan surat-surat di kala perang. Sejak itu von Zeppelin rajin mendesain balon udara. Balon Zeppelin yang akhirnya mengudara sebenarnya adalah rancangan David Schwarz, namun hak desain rancangannya ia beli, dan disempurnakan hingga menjadi balon udara Zeppelin yang terkenal itu. Balon udara Hindenburg (balon udara zeppelin yang dinamai Hindenburg) menjadi terkenal, ketika versi raksasanya untuk mengangkut manusia menyeberangi lautan Atlantik, yang diberi kode LZ 129, meledak dengan dahsyat di Lakehurst, New Jersy, AS. Bagaimana ia bisa meledak?

Sebenarnya meledaknya pasti LZ 129 Hindenburg tidak diketahui dengan pasti. Ada yang menyebutnya karena tindakan sabotase, namun lebih banyak yang menduga adanya kebocoran gas dalam mesin balon tersebut. Ya, balon Hindenburg tersebut, yang total konstruksinya menghabiskan biaya US$ 2,5 juta, sebenarnya didesain untuk menggunakan gas Helium. Namun karena Amerika Serikat yang pada waktu sebelum perang dunia II sebagai negara satu-satunya pensuplai gas Helium di dunia menolak menjual gas Helium kepada pihak Nazi Jerman. Walaupun pada saat itu belum pecah perang, namun pihak AS memang tidak begitu senang dengan pemerintahan Nazi Jerman. Perlu pula diketahui bahwa pada saat sekarangpun, AS merupakan negara penghasil 60% gas Helium di dunia. Negara-negara lain yang juga dianugerahi kekayaan gas Helium adalah Kanada, Australia dan Aljazair. Namun cadangan gas Heliumnya masih jauh di bawah AS. Nah, karena Jerman sangat kesulitan mendapatkan gas Helium, maka balon Zeppelin diisinya dengan gas Hidrogen yang mudah terbakar!

Gas Hidrogen sebenarnya mempunyai keuntungan yaitu sifatnya yang sangat ringan bahkan lebih ringan dari gas Helium dan tentu saja cocok digunakan untuk mengisi balon udara Zeppelin. Namun  gas Hidrogen sangat mudah terbakar. Sedangkan gas Helium sedikit lebih berat dari gas Hidrogen, namun gas Helium sangat sulit terbakar. Nah, gas Hidrogen inilah yang dicurigai bocor dari katup mesin LZ 129 Hindenburg ini, dan kebetulan ketika ada petir yang menyambar yang mengenai gas Hidrogen yang bocor ini, terjadilah tragedi tersebut. Dengan cepat kebakaran kecil yang terjadi berubah menjadi kebakaran besar karena dengan cepat 200.000 m3 gas Hidrogen yang ada di balon tersebut ikut terbakar yang menewaskan 35 orang dari 97 penumpang di dalamnya. Kebakaran yang terjadi begitu cepat, balon tersebut habis terbakar dalam waktu kira2 30 detik saja!

Namun  hidrogen sekarang masih dipakai dalam transportasi udara, namun tujuannya lain, yaitu sebagai bahan bakar roket ke ruang angkasa! Ya, biasanya hidrogen yang terpakai untuk bahan bakar roket ke ruang angkasa ini biasanya berbentuk cairan. Bersama-sama dengan oksigen cair, hidrogen menghasilkan dorongan atau energi yang sangat baik untuk roket. Walaupun satu kilo gasolin atau avgas menghasilkan energi 3 kali lebih besar dibandingkan satu kilo likuid (cairan) hidrogen, namun hidrogen menjadi pilihan lebih baik karena beratnya 10 kali lebih ringan. Di dalam penerbangan angkasa, tentu saja berat menjadi pertimbangan yang sangat penting. Seperti contoh: pesawat ulang-alik Discovery, pada tangki bahan bakar eksternalnya memuat sekitar 1,4 juta liter hidrogen cair dan 500 ribu liter oksigen cair. Bahan bakar ini memberikan dorongan yang bagus ke ruang angkasa pada tiga mesin di pesawat ulang alik tersebut!

Tennis Putri Dunia Menjadi Ajang Kecantikan Putri-Putri Eropa Timur

Elena DementievaAnna ChavketadzeDaniela Hantuchova (Slovakia)Maria Sharapova (Rusia)Nicole Vaidisova (Rep. Cek)

Tiga puluh tahun yang lalu, atau tepatnya tahun 1970an, ketika saya masih anak-anak tentu saja, saya masih ingat dunia pertenisan baik di putra maupun di putri masih dikuasai oleh petenis-petenis dari negara-negara Anglo-Saxon seperti AS dan Australia. Khusus di pecaturan tennis putri waktu itu, ada 2 petenis yang cantik yang top pada saat itu yaitu Chris Evert dan Tracy Austin. Namun kini trend itu telah berubah, petenis-petenis AS baik putra apalagi di putri sudah mulai tenggelam, hanya dua petenis putri Amerika Serikat yang kini bertahan di 10 besar dunia, yaitu dua Williams bersaudara: Venus dan Serena. Kini posisi 10 besar dunia tennis putri didominasi oleh petenis-petenis Eropa. Dan dari petenis-petenis Eropa yang kini berada (per 29 Okt 2007) di 10 besar dunia, hanya dua yang dari Eropa Barat yaitu: Justine Henin dari Belgia yang menempati posisi pertama dunia dan Marion Bartoli dari Perancis. Sisanya dari Rusia (3 orang), Serbia (2 orang) dan Slovakia (1 orang). Petenis-petenis Eropa Timur ini bukan saja piawai dalam mengayunkan raket di lapangan tapi juga mempunyai wajah yang aduhai cantiknya dan juga mempunyai tinggi badan yang aduhai pula sehingga tak kalah dengan top model kelas dunia. Menurut saya, pada urutan 20 besar petenis top dunia di bagian putri terdapat 5 petenis yang cantik jelita yaitu: Maria Sharapova (Rusia: Peringkat 6), Anna Chavektadze (Rusia: Peringkat 7), Daniela Hantuchova (Slowakia: Peringkat 9), Elena Dementieva (Rusia: Peringkat 11), Nicole Vaidisova (Republik Ceska: Peringkat 12). Tampangnya dapat dilihat pada foto-foto di atas. 😀

Berikut ini sekilas tentang Data mereka:

Maria Sharapova (Rusia):

  • Tinggi / Berat: 6′ 2″ (188 cm) / 130 lbs (59 kg)
  • Tanggal / Tempat lahir: Nyagan, Rusia, 19 April 1987
  • Prestasi Tertinggi Grand Slam: Juara Wimbledon (2004), Juara US Open (2006)
  • Hadiah Uang selama tahun 2007: $ 1, 258,550
  • Hadiah Uang selama karir: $ 9, 731,402 (Sejak 2001)
  • Raket yang Digunakan: Prince
  • Pakaian tennis yang Digunakan: Nike

Anna Chavektadze (Rusia):

  • Tinggi / Berat : 5′ 7″ (170 cm) / 128 lbs. (58 kg)
  • Tanggal / Tempat Lahir: Moskow, Rusia, 5 Maret 1987
  • Prestasi Tertinggi Grand Slam: Semi Final US Open 2007
  • Hadiah Uang Selama Tahun 2007: $ 1,147,266
  • Hadiah Uang Selama Karir: $ 2,136,187 (Sejak 2003)
  • Raket yang Digunakan: Fischer
  • Baju Tennis yang Digunakan: Adidas

Daniela Hantuchova (Slowakia):

  • Tinggi / Berat : 5′ 11 \frac{1}{4} ” (181 cm) / 123 lbs. (56 kg)
  • Tempat / Tanggal Lahir : Poprad, Slowakia, 23 April 1983
  • Prestasi Tertinggi Grand Slam: Perempat Final (US Open 2002, Wimbledon 2002, Australian Open 2003)
  • Hadiah Uang Selama Tahun 2007: $ 1,036,112
  • Hadiah Uang Selama Karir: $ 5,157,521 (Sejak 1999)
  • Raket yang Digunakan: Prince
  • Baju Tennis yang digunakan: Nike

Elena Dementieva (Rusia):

  • Tinggi / Berat : 5′ 11″ (180 cm) / 141 lbs. (64 kg)
  • Tempat / Tanggal Lahir: Moskow, Rusia, 15 Oktober 1981
  • Prestasi Tertinggi Grand Slam: Final (French Open 2004, US Open 2004)
  • Hadiah Uang Selama Tahun 2007: $ 694,491
  • Hadiah Uang Selama Karir: $ 8,507,212 (Sejak 1998)
  • Raket yang Digunakan: Yonex
  • Pakaian Tennis yang Digunakan: Yonex

Nicole Vaidisova (Republik Ceska):

  • Tinggi / Berat : 6′ (183 cm) / 139 lbs (63 kg)
  • Tempat / Tanggal Lahir: Nürnberg, Jerman, 23 April, 1989
  • Prestasi Tertinggi Grand Slam: Semi Final (French Open 2006, Australian Open 2007)
  • Hadiah Uang selama tahun 2007: $ 874,418
  • Hadiah Uang selama karir: $ 2,092,968 (sejak 2003)
  • Raket yang digunakan: Yonex
  • Pakaian Tennis yang Digunakan: Reebok

Nah, begitulah ringkasan biodata dan prestasi mereka. Selain mereka cantik yang membuat mereka spesial adalah mereka sangat berprestasi di satu bidang dan di tingkat dunia pula. Bukan prestasi di bidang sinetron lokal yang nggak jelas kualitasnya. Mereka bukan hanya pandai pergi ke salon untuk manikur, pedikur, facial dan lain sebagainya. Juga mereka tidak takut kalau kuku jadi patah atau rambut jadi acak-acakan, namun mereka tak segan2 berpeluh latihan bahkan tak jarang di pertandingan-pertandingan mereka mengalami cedera otot atau tulang! Jadi perjuangan mereka merebut prestasi tingkat dunia patut diacungi jempol. Nah, sekarang kapan ada petenis Indonesia yang cantik dan juga berprestasi? Oh, ralat, nggak usah cantik dulu deh, yang penting berprestasi saja dulu, prestasinya tapinya prestasi tingkat dunia lho! Ya, tidak usah muluk-muluk deh, cukup di 50 besar dunia saja, sudah cukup membanggakan.

Perangko Salah Gambar……

Ini postingan iseng saja…. kira2 tahu nggak, apa yang salah dari gambar2 perangko di bawah ini, hayo??

Gambar perangko terakhir di bawah ini, kalau kurang jelas, itu adalah perangko gambar Christopher Columbus sewaktu berlayar “menemukan” benua Amerika.

Tintin dan 100 Tahun Hergé

tintin008.giftintin007.gifHergé tahun 1939

Tanggal 22 Mei 2007 yang lalu, para penggemar Tintin di seluruh dunia memperingati 100 tahun kelahiran komikus terkenal Georges Prosper Remi atau lebih terkenal dengan sebutan Hergé. Nama Hergé sendiri diambil dari inisial Georges Remi (G R) yang dibalik menjadi R G. Dalam bahasa Perancis R G dibaca sama dengan Hergé. Walaupun karya-karya Hergé sangat banyak seperti: Jo, Zette et Jocko dan Quick & Flupke namun tak disangkal lagi bahwa karyanya yang terkenal ke seluruh dunia yang menyebabkan dirinya dinobatkan sebagai orang Belgia terkenal di dunia adalah “Kisah Petualangan Tintin” (Les aventures de Tintin).

Georges Remi lahir tanggal 22 Mei 1907 di Etterbeek, Belgia. Bakat menggambarnya sudah tercermin sejak ketika ia SD. Setelah selesai sekolah tahun 1925, ia bekerja pada sebuah surat kabar berbahasa Perancis Le XXe Siècle, dan ia ditugaskan mengisi suplemen mingguan anak-anak di surat kabar tersebut yaitu Le Petit Vingtième. Di sinilah serial pertama Tintin lahir yaitu: Tintin au Pays des Soviets (Tintin di Negeri Soviet) yang di Indonesia setelah rezim orde baru sempat dicetak dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia namun dalam jumlah terbatas. Serial Tintin pertama ini masih hitam putih dan belum berwarna. Serial ini pertama kali terbit di Le Petit Vingtième sebagai komik bersambung dari tanggal 10 Januari 1929 hingga tanggal 8 Mei 1930.

Ketika Perang Dunia II meletus, Belgia diserbu dan diduduki oleh Nazi Jerman. Surat kabar tempat Hergé bekerja, Le XXe Siècle, diberangus oleh pemerintahan Nazi. Komik Tintin yang tengah dikerjakan oleh Hergé yaitu, Tintin au Pays de l’or noir (Negeri Emas Hitam) terbengkalai. Namun kemudian Hergé selama perang berlangsung diterima bekerja di surat kabar Pro-Nazi berbahasa Perancis yaitu Le Soir. Pada saat bekerja di surat kabar ini Hergé justru sangat produktif, tak tanggung-tanggung selama itu ia memproduksi 6 komik Tintin hingga tahun 1944. Keenam komik tersebut adalah:

  • Le Crab aux Pinces D’or (Kepiting Bercapit Emas)
  • L’etoile Mysterieuse (Bintang Jatuh)
  • Le Secret de La Licorne (Rahasia Kapal Unicorn)
  • Le Trésor de Rackham Le Rouge (Harta Karun Rackham Merah)
  • Les Sept Boules de Cristal (Tujuh Bola Ajaib)
  • Le Temple du Soleil (Tawanan Dewa Matahari)

Tahun 1944, ketika tentara Sekutu berhasil merebut kembali Belgia dari tangan Nazi Jerman, surat kabar pro-Nazi tempat Hergé bekerja, Le Soir, kini yang ditutup oleh pasukan Sekutu. Karena ia bekerja di surat kabar pro-Nazi ia sempat ditahan 4 kali oleh fihak Amerika Serikat dan Inggris karena dituduh sebagai simpatisan Nazi. Namun akhirnya Hergé dibebaskan tetapi akibatnya ia mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaannya kembali.

Namun untungnya di tahun 1946, ‘pengucilan’ terhadap Hergé berakhir. Di tahun itu seorang penerbit yang pada masa perang ikut berjuang melawan pasukan Nazi bernama Raymond Leblanc setuju untuk mendanai dan menerbitkan Tintin karya Hergé tersebut ke dalam majalah komik yang berjudul “Tintin avec Hergé“. Publikasi komik mingguan ini dimulai dari penerbitan “Les Sept Boules de Cristal (Tujuh Bola Ajaib)” yang laku keras dengan sirkulasi 100.000 eksemplar per minggunya. Hingga tahun 1950, pada saat itu Hergé mulai dilanda kejenuhan, untuk melepaskan kejenuhan dan kepenatan Hergé, maka pada tahun itu didirikan “Studio Hergé” dan mulailah diterbitkan buku komik “Les Aventures de Tintin” atau “Kisah Petualangan Tintin” yang merupakan cikal bakal dari komik Tintin yang kita kenal sekarang.

Sejak itu, 24 serial komik Tintin diterbitkan mulai dari “Tintin au Pays des Soviets” sampai dengan yang terbaru “Tintin et L’aph-art” yang belum selesai itu. “Tintin et L’alph-art” dijual masih dalam bentuk skets kasar yang membingungkan, tulisan di komik tersebut menggunakan bahasa Perancis tulisan tangan asli Hergé yang keriting habis dan agak susah dibaca. Di dalam komik yang terjemahan Bahasa Inggris “Tintin and The Alph-Art” terbitan Egmont ditambahkan keterangan-keterangan di halaman tersendiri dalam Bahasa Inggris. “Tintin et L’alph-art” memang belum selesai, karena Hergé keburu meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 1983 di Brusels, Belgia. Namun sesuai wasiat Hergé yang tidak mau komik Tintin ini diteruskan oleh artis/komikus lain, maka serial komik terakhir Tintin ini sengaja tidak diselesaikan. Namun di pasaran ada versi-versi bajakannya yang dituntaskan dan sudah berwarna. Versi yang terkenal adalah versi dari seorang komikus Kanada, Yves Rodier, yang aslinya ditulis dalam bahasa Perancis. Kisah lengkapnya dapat anda lihat di sini. Namun bagi mereka yang tidak bisa Bahasa Perancis siap-siap kecewa ya! Huehehehe…. (Saya sudah berusaha mencari yang versi Bahasa Inggrisnya tapi belum beruntung menemukannya! 😦 ) Sebenarnya ada satu komik Tintin lagi yang belum sempat dirampungkan oleh Hergé yaitu: “Tintin et Le Thermozéro“, namun komik ini baru rampung sebanyak 8 halaman yang masih berupa skets pula, jadinya ya sangat sulit untuk dijual dan dirampungkan.

Dalam perjalanannya menuju buku komik yang kita kenal sekarang, “Kisah Petualangan Tintin” mengalami beberapa revisi dan perbaikan guna mengurangi kekurangan dan kritik yang merajalela terhadap komik tersebut. Pada awalnya komik tersebut hampir selalu menggambarkan orang-orang non kulit putih terutama orang-orang kulit hitam Afrika sebagai orang-orang bodoh, polos dan obyek kelucuan karena fisiknya. Di akhir versinya yang kita lihat sekarang ini, karakter2 tersebut banyak yang dihilangkan atau diperhalus. Juga pada beberapa serinya mula-mulanya juga sarat dengan muatan politik. Yang paling kentara adalah serial “Negeri Emas Hitam” yang pada versi awalnya berlatarbelakang konflik segitiga antara Arab, Yahudi dan Inggris di tanah Palestina. Walaupun diceritakan Tintin tidak berada di fihak manapun, namun komik ini setelah Perang Dunia II dirombak habis-habisan dan disingkirkan nuansa politiknya. Di versi akhir yang kita baca sekarang ini, cerita “Negeri Emas Hitam” berlangsung di negeri Arab fiksional yaitu “Khemed”. Lantas komik Tintin ini pada beberapa serialnya  tercium sebagai anti-Yahudi. Mungkin beberapa di antaranya karena diciptakan pada zaman pendudukan Nazi Jerman yang anti-Yahudi. Di serial “Bintang Jatuh” pada edisi awal sebelum perang dilukiskan dua orang Yahudi yang saling berbisik, yang salah satunya berbicara dalam bahasa Perancis yang buruk, kalau ia senang kalau terjadi hari kiamat karena ia tidak usah melunasi hutang2nya. Adegan ini terjadi pada halaman2 awal ketika Sang Peramal Philippulus meramalkan akan kedatangan hari kiamat seiring dengan membesarnya sebuah bintang yang misterius. Masih pada serial “Bintang Jatuh” ini diceritakan bahwa seorang “Yahudi” yang bernama “Blumenstein” yang jahat membiayai ekspedisi saingan Tintin. Pada awal versinya ekspedisi saingan Tintin yang jahat ini membawa bendera AS. Juga masih dalam nuansa politik, dalam serial “Negeri Emas Hitam”  secara tersamar disiratkan pula bahwa kaum Zionist justru menjadi teroris dalam kasus Palestina. Namun setelah Perang Dunia II, semuanya dirombak total, dua orang Yahudi yang berbisik2 tersebut dihapuskan, juga nama “Blumenstein” diubah menjadi “Bohlwinkel” agar tidak terlalu berbau Yahudi. Bendera AS yang menjadi bendera saingan ekspedisi Tintin, diganti menjadi bendera negara fiksional. Dan “Negeri Emas Hitam” dirombak total agar semua yang berbau politik dihilangkan sama sekali.

Selain itu tokoh Tintin juga pernah dituduhkan sebagai “Homoseks” atau juga “seksisme“, karena hampir semua teman2 Tintin dan tokoh2 utama komik tersebut semuanya laki-laki, kecuali si penyanyi opera Bianca Castafiore yang notabene juga termasuk yang jarang muncul. Tintin juga digambarkan sebagai figur yang “tidak suka perempuan” karena tidak punya pacar dan tidak pernah terlibat romantisme dengan tokoh perempuan. Namun Hergé berkilah bahwa tokoh2 perempuan “tidak perlu” terlalu banyak ditampilkan sebagai tokoh sentral dalam cerita2 “Kisah Petualangan Tintin” yang digambarkannya sebagai khas “dunia pertualangan laki-laki”. Juga ada alasan lain kenapa tokoh perempuan jarang ditampilkan sebagai tokoh sentral (apalagi sampai terjadi romantisme), itu karena Belgia sebelum Perang Dunia II adalah negara Katolik yang tergolong kuat, dan dalam badan sensor Belgia yang menyensor publikasi2 di negara tersebut banyak terdapat tokoh2 agama (gereja) yang sangat ketat menyensor romantisme terutama untuk bacaan komik untuk anak-anak.

Namun terlepas dari kelemahan2 dan kelebihan2 yang ada pada “Kisah Petulangan Tintin” ini, Hergé memang berhasil membuat Tintin menjadi bacaan yang digemari bukan hanya anak2 tapi juga para orang dewasa di seluruh dunia tanpa mengenal batas2 nasional suatu negara. Ini mungkin karena Tintin tidak pernah secara jelas merepresentasikan suatu negara tertentu. Walaupun kita mengetahui bahwa Hergé adalah seorang Belgia (yang berbahasa Perancis), namun Tintin tidak pernah direpresentasikan sebagai orang Belgia atau Perancis. Jangankan kebangsaannya, pekerjaannya sebagai wartawan saja tidak jelas, dia bekerja di koran apa, kantornya di mana, semuanya tidak pernah ditampilkan. Bahkan sebagai wartawanpun tugas jurnalistiknya tidak pernah pula ditampilkan, yang ditampilkan hanya kisah petualangannya yang sangat seru tersebut. Itulah mungkin yang membuat Tintin menjadi kisah yang tidak bertele-tele dan sangat digemari di seluruh dunia!

Kisah petualangan Tintin memang sudah “berakhir” dan serialnya tidak akan bertambah lagi setelah sang komikus Hergé meninggal dunia tahun 1983 lalu, namun komiknya akan terus dibaca oleh generasi-generasi mendatang di seluruh dunia. Di Indonesia, komik-komik Tintin yang berbahasa Indonesia kini agak sulit ditemukan. Saya sendiri sebenarnya tidak mempunyai komik Tintin yang berbahasa Indonesia. Hampir semua komik Tintin saya berbahasa Inggris terbitan “Methuen” (komik Tintin yang dicetak tahun 2000an sekarang adalah terbitan “Egmont”), dan tiga komik Tintin Perancis yaitu: “Tintin Au Tibet“, “Les Sept Boules de Cristal” dan “Le Temple du Soleil” terbitan Casterman Paris tahun 1980an. Mudah-mudahan komik Tintin berbahasa Indonesia dapat segera terbit di pasaran kembali. Saya juga tidak tahu apakah penerbit “Indira” yang menjadi pemegang hak edar komik “Kisah Petualangan Tintin” masih ada apa nggak ya??

Judul Komik “Kisah Petualangan Tintin” Dalam Bahasa Perancis, Inggris, dan Indonesia:

Tahun Penerbitan asli (Perancis)
Tintin au pays des Soviets Tintin in the Land of the Soviets Tintin di Negeri Soviet 1930
Tintin au Congo Tintin in the Congo Tintin di Kongo 1931
Tintin en Amérique Tintin in America Tintin di Amerika 1932
Les Cigares du pharaon Cigars of the Pharaoh Cerutu Sang Faraoh 1934
Le Lotus bleu The Blue Lotus Lotus Biru 1936
L’Oreille cassée The Broken Ear Patung Kuping Belah 1937
L’Île Noire The Black Island Rahasia Pulau Hitam 1938
Le Sceptre d’Ottokar King Ottokar’s Sceptre Tongkat Raja Ottokar 1939
Le Crabe aux pinces d’or The Crab with The Golden Claws Kepiting Bercapit Emas 1941
L’Étoile mystérieuse The Shooting Star Bintang Jatuh 1942
Le Secret de la Licorne The Secret of The Unicorn Rahasia Kapal Unicorn 1943
Le Trésor de Rackham le Rouge Red Rackham’s Treasure Harta Karun Rackham Merah 1944
Les Sept Boules de cristal The Seven Crystal Balls Tujuh Bola Ajaib 1948
Le Temple du Soleil Prisoners of the Sun Tawanan Dewa Matahari 1949
Tintin au pays de l’or noir Land of Black Gold Negeri Emas Hitam 1950
Objectif Lune Destination Moon Ekspedisi ke Bulan 1953
On a marché sur la Lune Explorers on the Moon Penjelajahan di Bulan 1954
L’Affaire Tournesol The Calculus Affair Penculikan Calculus 1956
Coke en stock The Red Sea Sharks Hiu-Hiu Laut Merah 1958
Tintin au Tibet Tintin in Tibet Tintin di Tibet 1960
Les Bijoux de la Castafiore The Castafiore Emerald Zamrud Castafiore 1963
Vol 714 pour Sydney *) Flight 714 *) Penerbangan 714 *) 1968
Tintin et les Picaros Tintin and the Picaros Tintin dan Picaros 1976
Tintin et l’Alph-Art Tintin and Alph-Art 1986
Tintin et le Lac au Requins **) Tintin and the Lake of sharks **) Tintin dan Danau Ikan Hiu **) 1972

Tokoh-tokoh Tintin dalam Bahasa Perancis, Inggris, Indonesia, dan Belanda:

   
Tintin Tintin Kuifje
Milou Snowy Bobbie
Capitaine Haddock Captain/Kapten Haddock Kapitein Haddock
Professeur Tryphon Tournesol Professor/Profesor Cuthbert Calculus Professor Trifonius Zonnebloem
Dupond et Dupont Thomson and/dan Thompson Jansen en Janssen
Le Château de Moulinsart ***) Marlinspike Hall ***) Kasteel Molensloot ***)

*) = Menceritakan kisah petulangan Tintin di Indonesia. Namun nama negaranya disamarkan (diplesedkan) menjadi “Sondonesia”. Namun tempat-tempat seperti Jakarta dan Makassar secara jelas tetap disebutkan. 

 **) = Bukan karangan Hergé namun diangkat dari sebuah film animasi Tintin

***) = Nama tempat tinggal Tintin dan kawan-kawan.

Pada awal versi, bendera saingan ekspedisi Tintin adalah bendera AS (atas), namun di edisi revisi diganti dengan bendera negara fiksional (bawah)Dua orang Yahudi yang berbisik2 menggunakan Bahasa Perancis yang buruk. Di edisi revisi adegan ini dihilangkanTintin et L'Alph-artTintin au Pays des Soviets